Ayn Al-Arab, Suriah Utara, MINA – Amerika Serikat (AS) pada Ahad (13/10), menarik pasukannya dari pos pengamatan militer di selatan Ayn Al-Arab di Suriah utara, kawasan yang sedang jadi sasaran penyerbuan Turki, menurut sumber-sumber keamanan.
AS mulai menarik diri dari Ayn Al-Arab, juga dikenal sebagai Kobani, pada pukul 15:00 malam. waktu setempat [1200GMT], Anadolu Agency melaporkan.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan, AS sedang bersiap untuk menarik sekitar 1.000 tentaranya dari Suriah utara.
Keputusan itu diambil seminggu setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa AS akan menarik mundur pasukannya dari perbatasan Suriah setelah berbicara dalam panggilan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Turki pada Rabu (9/10) meluncurkan Operation Peace Spring di timur Sungai Eufrat di Suriah utara, untuk mengamankan perbatasannya dari unsur-unsur teroris dan memastikan kembalinya pengungsi Suriah yang aman dan juga memastikan integritas wilayah Suriah.
Sebelumnya pada Sabtu (12/10), Menteri Pertahanan Turki mengatakan, menargetkan titik pengamatan AS di Suriah tidak dipertanyakan selama operasi kontra-teror yang sedang berlangsung.
Ankara ingin menghilangkan unsur-unsur teroris PKK dan cabang Suriahnya, PYD / YPG, dari wilayah tersebut.
Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa – bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi. (T/Ast/P1)
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan