Amman, 17 Dzulqa’dah 1437/20 Agustus 2016 (MINA) – Personil militer Amerika Serikat (AS) yang mengkoordinasikan dukungannya untuk kampanye militer koalisi Arab di Yaman, ditarik keluar dari Arab Saudi.
Pejabat AS mengatakan kepada Reuters pada Jumat (19/8) bahwa penarikan telah dilakukan pada bulan Juni.
Juru bicara Angkatan Laut AS di Bahrain Letnan Ian McConnaughey mengatakan, Pentagon juga secara signifikan mengurangi jumlah staf pembantu dalam perencanaan kampanye udara pimpinan AS di Yaman, demikian Alaraby.co.uk memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
McConnaughey menambahkan, sejak Juni, kurang dari lima petugas layanan AS tetap pada Sel Perencanaan Kerjasama Terpadu (JCPC) yang didirikan tahun lalu untuk mendukung koalisi pimpinan Arab Saudi.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Jumlah itu turun dari sekitar 45 personil AS yang telah bekerja memberikan dukungan, termasuk pengisian bahan bakar pesawat di udara dan berbagi informasi intelijen.
Penurunan tajam jumlah staf tampaknya menyusutkan keterlibatan Washington dalam kampanye udara di Yaman yang banyak mengakibatkan kematian warga sipil.
“Pemindahan tidak mengurangi komitmen untuk mendukung operasi militer Saudi yang dipimpin AS.Tim JCPC yang berada di Arab Saudi sekarang di Bahrain,” kata juru bicara Pentagon Chris Sherwood.
Sementara itu, ia menambahkan, kapal tanker udara AS terus mengisi bahan bakar jet tempur Arab Saudi.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Namun, juru bicara koalisi pimpinan Arab Saudi Brigadir Jenderal Ahmed Al-Asiri menolak untuk mengkonfirmasi penurunan dukungan AS terhadap kampanye di Yaman.
“Hubungan antara Kerajaan dan AS merupakan salah satu yang strategis. Jika benar, langkah ini mencerminkan sesuatu pada tingkat taktis,” katanya. “AS dapat memindahkan asetnya, tetapi tidak memiliki dampak pada hubungan bilateral antara kedua negara.”
Koalisi pimpinan Arab Saudi telah melaksanakan serangan udara di Yaman sejak Maret 2015.
Serangan udara koalisi di Yaman utara telah meningkat sejak perundingan perdamaian awal bulan ini gagal.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Pada Kamis, kelompok bantuan medis Dokter Lintas Batas (MSF) mengumumkan menarik diri dari Yaman utara karena terjadi pengeboman membabi buta dan jaminan keselamatan yang diberikan koalisi Arab tidak dapat diandalkan.
Kelompok itu mengatakan, serangan terhadap sebuah rumah sakit di daerah itu pada hari Senin lalu telah membunuh 19 orang dan melukai 24 lainnya. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon