Washington, MINA – Departemen Luar Negeri AS menawarkan hadiah AS $ 1 juta (sekitar Rp14 miliar lebih) untuk informasi tentang keberadaan Hamza bin Laden, putra Osama bin Laden, yang dituduh mendalangi serangan 11 September 2001 di AS.
Hamza bin Laden yang lebih muda telah muncul sebagai pemimpin dalam kelompok ekstremis al-Qaeda, Departemen Luar Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan Kamis, (28/2).
Pernyataan yang diberitakan The Washington Post edisi Jumat (1/3) mengatakan, Bin Laden muda dianggap “mengancam akan mengadakan serangan terhadap Amerika Serikat sebagai pembalasan atas pembunuhan ayahnya pada Mei 2011 oleh AS.”
Sebelumnya, AS mencari Osama bin Laden antara tahun 2001 hingga 2011, dengan menawarkan hadiah saat itu AS $ 25 juta (sekitar Rp354 miliar) untuk penangkapannya.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Osama kemudian terbunuh dalam serangan berisiko tinggi di kompleksnya di Abbottabad, Pakistan, pada tahun 2011.
Pasukan Khusus AS mengangkut tubuhnya ke helikopter dan kemudian membuangnya ke laut.
Sekarang Washington sedang mencari putranya.
AS telah melacak pesan-pesan yang telah dirilis Hamza bin Laden di Internet, yang disebut menyerukan serangan terhadap AS dan sekutunya, lanjut Departemen Luar Negeri.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
The Washington Post menyebutkan pada tahun 2017, al-Qaeda mempromosikan Hamza bin Laden sebagai “tokoh muda dengan nama keluarga ikonik,” sebagai bagian dari upaya rebranding kelompok yang lebih besar.
Tahun lalu, Guardian melaporkan bahwa saudara tiri bin Laden mengatakan, Hamza mungkin menikah dengan putri pembajak 9/11 Mohamed Atta. Dia diperkirakan berusia sekitar 30 tahun. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan