Washington, MINA – Pejabat senior AS meyakinkan delegasi pejabat tinggi Israel yang mengunjungi Washington baru-baru ini, bahwa pemerintahan Joe Biden sepenuhnya siap mendukung Zionis Israel jika terjadi perang skala penuh dengan Milisi Hizbullah di Lebanon.
Melansir CNN pada Sabtu (22/6), pemerintahan Biden secara konsisten mengklaim bahwa mereka ingin menghindari perang antara Israel dan Hizbullah, dan menganjurkan deeskalasi diplomatik.
Media tersebut mencatat, para pejabat tinggi Israel, termasuk Menteri Urusan Strategis Ron Dermer dan Penasihat Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi, mengadakan pertemuan dengan pejabat pemerintahan Biden seperti Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, dan Koordinator Timur Tengah Gedung Putih Brett McGurk.
Sumber mengungkapkan, para pejabat Israel dan Amerika membahas berbagai topik, termasuk situasi di sepanjang perbatasan dengan Lebanon, Iran, serta negosiasi gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Pejabat senior pemerintahan tersebut menyebutkan, para pejabat AS menekankan bahwa pemerintahan Biden akan memberikan bantuan keamanan yang diperlukan kepada Israel, tetapi pasukan Amerika tidak akan dikerahkan di lapangan.
Pada Rabu (19/6), Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah memperingatkan bahwa “kemungkinan menyerang al-Jalil tetap ada” jika konfrontasi dengan Israel meningkat di perbatasan dengan wilayah utara Palestina yang diduduki, mengutip Al Mayadeen.
“Musuh (Israel) tahu bahwa mereka akan menunggu kita di darat, di udara, dan di laut, dan jika perang terjadi, Perlawanan akan berperang tanpa kendala, aturan, atau batasan,” kata dia.
Hal itu disampaikan dalam upacara peringatan komandan senior Hizbullah Sami Taleb Abdallah dan rekan-rekannya, yang menjadi martir beberapa hari sebelumnya dalam serangan Zionis Israel di Lebanon selatan.[]
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Mi’raj News Agency (MINA)