Washington, MINA – Amerika Serikat pada hari Selasa (22/6) menegaskan tetap berkomitmen untuk membuka kembali konsulat di Yerusalem, Palestina.
“Sementara itu, kami benar-benar telah menghidupkan kembali hubungan antara Amerika Serikat dan Otoritas Palestina, tetapi juga dengan rakyat Palestina,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan.
Dia mengatakan, para pejabat AS telah melakukan pembicaraan dengan para pemimpin senior Palestina, mengutip pembicaraan Menteri Luar Negeri Antony Blinken dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan rencana kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Palestina bulan depan.
Ketika ditanya oleh Anadolu Agency mengapa butuh waktu lama bagi AS untuk membuka kembali misi diplomatik, Price mengatakan: “Jelas ini adalah masalah kompleks yang juga perlu kami koordinasikan dengan Pemerintah Israel. Tetapi ini adalah masalah yang kami berkomitmen untuk melakukannya. dan kami terus mendiskusikannya dengan mitra Israel kami, dan dengan mitra Palestina kami.”
Baca Juga: Serangan Udara Terbaru Israel di Lebanon Selatan: 2 Tewas, 7 Terluka
Sebebkumnya sebagai bagian dari kampanye pemilihannya sebagai Presiden, Biden berjanji untuk membuka kembali konsulat dan mulai membangun kembali hubungan diplomatik dengan Palestina, yang merupakan langkah untuk membalikkan kebijakan pendahulunya, Donald Trump.
Trump mengumumkan pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017. Kemudian AS memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem Mei tahun berikutnya. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Otoritas Kesehatan Gaza Ungkap Pasukan Israel Tinggalkan Mainan untuk Bunuh Anak-Anak Gaza




								








															
															
															
															
															
															
															
															
															



															
Mina Indonesia
 Mina Arabic