Washington, MINA – Keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menarik pasukan dari perbatasan Suriah utara dengan Turki telah membuka jalan bagi Ankara untuk melancarkan operasi militer yang telah lama direncanakan.
Washington mengatakan, pihaknya “tidak akan mendukung atau terlibat” dalam operasi seperti itu tetapi juga pasukannya “tidak akan lagi berada di daerah terdekat”, demikian Al Jazeera melaporkan.
Penarikan itu dilihat oleh Pasukan Demokrat Suriah (SDF) pimpinan Kurdi bahwa AS membiarkan mereka terbuka bagi serangan Turki.
Ankara telah lama menegaskan bahwa mereka ingin membersihkan daerah perbatasan dari “unsur-unsur teroris”.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Turki ingin menciptakan “zona aman” yang membentang 32 km (20 mil) menjadi berbatasan dengan wilayah timur laut Suriah.
Dikatakan langkah itu diperlukan karena dua alasan utama, yakni untuk memungkinkan pasukan Turki memerangi kelompok bersenjata Unit Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdi yang merupakan komponen utama SDF, dan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk pulangnya pengungsi Suriah.
Ankara memandang kelompok bersenjata YPG sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan ingin mengusir kelompok itu dari perbatasan Turki dengan Suriah. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata