AS Tolak Kerja Sama dengan Rusia Rebut Markas ISIS

Washington, 18 Sya’ban 1437/26 Mei 2016 (MINA) – (AS) menolak untuk bekerja sama dengan dalam upaya merebut , wilayah markas kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) di Suriah.

Menanggapi komentar yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner menegaskan, hanya akan bekerja sama dengan Tentara Demokrasi Suriah (SDF) dari kelompok oposisi Kurdi.

Sebelumnya Lavrov mengatakan bahwa pemerintah Moskow ingin berkoordinasi dengan koalisi AS dan Kurdi dalam serangan untuk merebut Raqqa dari ISIS.

Namun, juru bicara Toner menegaskan, Washington hanya ingin bekerja sama dengan Rusia untuk pembicaraan damai Suriah di Jenewa dan menerapkan gencatan senjata di lapangan, di Aleppo dan Damaskus.

“(Mengenai Raqqa) kami terus bekerja dan mendukung upaya Pasukan Demokrasi Suriah untuk merebut kembali wilayah dari Daesh (ISIS) dan lebih mengisolasi transportasi, komunikasi dan rute pasokan ke Raqqa agar benar-benar mematahkan posisinya (ISIS) di kota itu,” kata Toner, demikian ARA News memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Selain itu, pemerintah AS tidak percaya bahwa rezim Bashar Al-Assad benar-benar memerangi ISIS.

Pesawat koalisi pimpinan AS telah meluncurkan sejumlah serangan udara ke provinsi Raqqa, menargetkan posisi ISIS.

Serangan itu sebagai bantuan kepada pasukan Kurdi SDF yang memulai operasinya untuk membebaskan provinsi Raqqa dari ISIS.

Pada tahap pertama, operasi SDF akan fokus pada menguasaan pedesaan di sekitar Raqqa, yang nantinya akan berfungsi sebagai landasan untuk operasi yang lebih besar terhadap ibukota de facto ISIS. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.