New York, 13 Jumadil Awwal 1438/11 Februari 2017 (MINA) – Amerika Serikat pada hari Jumat (10/1) menolak pengangkatan mantan Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad menjadi utusan PBB yang baru untuk Libya.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah memberitahu Dewan Keamanan pekan ini tentang niatnya mencalonkan Fayyad untuk memimpin misi dukungan PBB di Libya dan membantu pembicaraan damai dalam kesepakatan politik yang lemah di negara sedang dilanda konflik itu.
Sekjen PBB memberi waktu hingga Jumat kepada Dewan untuk mempertimbangkan pilihannya, demikian Arab News memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Amerika Serikat telah maju lebih dulu untuk mengajukan keberatannya atas pencalonan itu.
Fayyad (64) adalah Perdana Menteri Otoritas Palestina era 2007-2013 dan juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan dua kali.
Dia telah dipilih untuk menggantikan Martin Kobler dari Jerman yang telah menjadi Utusan PBB untuk Libya sejak November 2015.
Itu penunjukkan besar pertama oleh Guterres untuk utusan khusus ke daerah konflik sejak ia menjadi Sekjen PBB pada 1 Januari bulan lalu. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)