Khartoum, 21 Sya’ban 1438/1e Mei 2017 (MINA) – Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Khartoum, mengumumkan penentangannya terhadap partisipasi Presiden Sudan Omar Al-Bashir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang diadakan di Riyadh pada 21 Mei 2017.
Dalam KTT tersebut, para pemimpin negara-negara Muslim akan berkumpul dengan Presiden AS Donald Trump.
Koresponden MINA di Khartoum melaporkan, Kedutaan Besar AS mengatakan dalam sebuah pernyataan Rabu (17/5), Washington membuat keputusan sehubungan dengan perjalanan Presiden Bashir dan menentang dukungan bagi setiap orang yang dikenakan peringatan oleh Pengadilan Kriminal Internasional.
Namun, Menteri Luar Negeri Sudan Ibrahim Ghandour menegaskan bahwa Presiden Bashir akan pergi ke Arab Saudi untuk mengikuti pertemuan puncak tersebut.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Saya dapat mengonfirmasikan bahwa Presiden Bashir akan pergi ke Arab Saudi,” kata Ghandour kepada wartawan saat berada di Jenewa, Swiss.
Namun, ia menolak untuk mengonfirmasi apakah Bashir akan berbicara kepada Presiden Trump pada KTT di Riyadh nanti.
Pada Januari lalu, AS mencabut sanksi embargo ekonomi pada Sudan, setelah pada tahun 1997 AS menjatuhkan embargo pada negara itu. Keputusan itu menandakan hubungan baik antara kedua belah pihak.
Sementara itu, media lokal mengutip para pejabat Sudan yang mengatakan bahwa Presiden Sudan menerima undangan langsung dari Raja Saudi untuk berpartisipasi dalam KTT Riyadh.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir mengatakan, pada KTT Riyadh kali ini akan diadakan tiga pertemuan puncak dengan Presiden AS Donald Trump.
Ini akan menjadi kunjungan luar negeri pertama Trump ke negara Arab sebagai seorang presiden. (L/K02/RI-1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata