New York, MINA – Amerika Serikat pada Senin (25/11), menyatakan keprihatinan atas meningkatnya kekerasan oleh pemukim ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki, dan menegaskan penolakan terhadap rencana Israel untuk mecaplok wilayah tersebut.
“Amerika Serikat tetap menentang rencana untuk mencaplok Tepi Barat atau membangun permukiman Israel di Gaza, yang jika dilaksanakan, akan bertentangan dengan hukum internasional, menabur benih ketidakstabilan lebih lanjut dan menciptakan hambatan baru bagi integrasi penuh Israel ke dalam wilayah tersebut,” kata Wakil Utusan AS untuk PBB, Robert Wood, di Dewan Keamanan PBB. Anadolu Agency melaporkan.
“Kami juga sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan pemukim ekstremis di Tepi Barat,” kata Wood, seraya menambahkan bahwa pemerintah Israel harus mencegah kekerasan pemukim ekstremis dan melindungi semua komunitas dari bahaya.
Dmitry Polyanskiy, Wakil Utusan Rusia untuk PBB, mengkritik AS dan berkata, AS hanya menuntut dan terus menuntut agar kita semua menekan Hamas.
Baca Juga: Sedikitnya 10.000 Tenda Pengungsi Gaza Rusak Akibat Badai Musim Dingin
Polyanskiy menyatakan, seruan otoritas Israel untuk deportasi warga Palestina dari Gaza adalah niat sebenarnya dari otoritas Israel, yang tidak memiliki solusi yang dinegosiasikan dalam agenda mereka. Rencana mereka jelas untuk menciptakan fakta lain yang tidak dapat diubah di lapangan, Gaza yang hancur dan kosong dari warga Palestina.
“Berapa banyak lagi orang yang harus mati agar Gaza akhirnya bisa melihat perdamaian?” tanyanya. “Apakah AS akan menghalangi ini sampai semua warga Palestina telah dimusnahkan dan pertanyaan tentang solusi dua negara hilang dengan sendirinya?”
Utusan Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, menekankan bahwa genosida yang sedang berlangsung di Gaza akan melahap semua yang ada di jalurnya jika tidak segera dihentikan.
“Pertumpahan darah ini, ketidakmanusiawian ini telah dan akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan,” tegasnya.
Baca Juga: WHO: Serangan terhadap RS Kamal Adwan di Gaza Harus Segera Dihentikan
Ia meminta negara-negara anggota PBB untuk membuat “pilihan yang menentukan” tentang apakah akan membela supremasi hukum atau mempertahankan pembantaian yang dilakukan oleh Israel ini.
“Kami menuntut mereka untuk berhenti memainkan permainan politik dengan kehidupan rakyat kami,” kata Mansour, seraya menambahkan anak-anak Palestina tidak boleh dikorbankan demi kalkulasi dan ambisi politik Anda, mereka juga tidak boleh dibiarkan menjadi mangsa ideologi politik yang dibutakan oleh kebencian dan fanatisme.
Menyebut Israel sebagai “mesin perang”, Mansour mendesak Dewan Keamanan untuk bertindak sekarang untuk mengembalikan keutamaan hukum internasional, hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia yang dirusak Israel hingga merugikan semua orang.
Mansour juga mengecam rencana Israel untuk mencaplok tanah Palestina, dan mengatakan rencana ini merupakan perpanjangan dari penempatan dan pemindahan rakyat Palestina selama beberapa dekade, dengan kepastian lebih banyak kesengsaraan dan lebih banyak kematian jika mereka menolak.
Baca Juga: Kaki Tentara Israel Ini Diamputasi Usai Disergap Hamas
Menyerang utusan Israel untuk PBB, Danny Danon, Mansour berkata: “Teruslah bermimpi. Menyerah tidak akan pernah menjadi pilihan,” katanya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sektor Pariwisata Israel Hancur, 90 Hotel Tutup Sejak Perang