Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS Tolak Usulan Israel Bentuk Mekanisme Inspeksi di Gaza Tengah

sri astuti Editor : Rudi Hendrik - Ahad, 18 Agustus 2024 - 22:18 WIB

Ahad, 18 Agustus 2024 - 22:18 WIB

16 Views

Ilustrasi truk menunggu di dekat gerbang perbatasan Rafah. (Photo: Anadolu Agency)

Washington, MINA – Amerika Serikat (AS) menolak usulan Israel untuk membentuk mekanisme inspeksi di Koridor Netzarim di Gaza tengah, Sabtu (17/8).

Mekanisme tersebut dimaksudkan untuk menyaring individu yang kembali ke Gaza utara sebagai bagian dari potensi gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan. Demikian dikutip dari Anadolu.

Laporan yang dikeluarkan oleh Channel 12 Israel, menyatakan bahwa “hambatan besar” masih menghalangi pencapaian kesepakatan.

Laporan tersebut mencatat Israel tetap bersikeras mempertahankan kehadirannya di Koridor Philadelphi di perbatasan Gaza-Mesir dan di Koridor Netzarim dekat Kota Gaza, yang memisahkan bagian utara dan selatan jalur tersebut.

Baca Juga: Pelapor Khusus PBB: Israel Lakukan Genosida di Jalur Gaza

Laporan tersebut mengatakan AS mengirimkan pesan yang jelas kepada Israel bahwa mereka tidak akan menerima kondisi ini dan bahwa opsi ini tidak mungkin dilakukan.

“Amerika berharap untuk mengadakan pertemuan puncak lainnya pada akhir pekan depan untuk menyelesaikan rincian kesepakatan,” tambah laporan itu.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Sabtu mengunjungi Israel untuk melanjutkan upaya kesepakatan gencatan senjata yang mencakup pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina.

Kunjungan tersebut terjadi setelah AS, Mesir dan Qatar pada hari Jumat mengumumkan mereka telah menyampaikan kepada Israel dan Hamas apa yang mereka sebut sebagai “proposal yang menjembatani” untuk lebih mempersempit “kesenjangan yang tersisa dalam cara yang memungkinkan implementasi cepat dari kesepakatan tersebut.”

Baca Juga: ICESCO Tetapkan Keffiyeh Jadi Warisan Budaya Tak Benda Palestina

Hamas menolak berpartisipasi dalam diskusi terbaru, menuntut Tel Aviv tetap berpegang pada perjanjian yang dibuat pada bulan Juli berdasarkan proposal yang didukung oleh Presiden Joe Biden dua bulan lalu, menurut laporan media.

Lebih dari 40.000 warga Palestina telah terbunuh sejak Israel mulai melakukan serangan gencar di Gaza pada Oktober lalu, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.

Sebagian besar wilayah pesisir telah rata seluruhnya di tengah pemboman Israel yang tiada henti.[]

 

Baca Juga: Israel Akui 66 Tentaranya Cedera dalam 24 Jam

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda