Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS Diperkirakan Akan Tunda Pembukaan Kembali Konsulat untuk Palestinadi Yerusalem

siti aisyah - Senin, 25 Oktober 2021 - 22:15 WIB

Senin, 25 Oktober 2021 - 22:15 WIB

9 Views ㅤ

Kedutaan Amerika Serikat untuk Israel di Yerusalem. (Foto: Foreign Policy)

Tel Aviv, MINA – Amerika Serikat dikabarkan akan menunda pembukaan kembali Konsulat AS untuk Palestina di Yerusalem karena Israel menentang pembukaan kembali misi diplomatik AS untuk Palestina itu.

“Saya yakin, saya punya alasan bagus untuk berpikir ini tidak akan terjadi,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Israel Idan Roll, demikian The National News melaporkan, Senin (25/10).

Menurutnya, Amerika mengerti keberatan Israel mengenai rencana itu. Mereka kemungkinan akan mempertimbangkan tantangan yang dihadapi koalisi pemerintah saat ini bila AS membuka kembali konsulatnya.

“Amerika memahami kompleksitas politik Israel. Kami memiliki hubungan yang sangat baik, saya tidak berpikir mereka akan mencoba mengejutkan kita,” kata Roll dalam sebuah wawancara dengan Ynet TV Israel pada Ahad (24/10).

Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang

Pada bulan Mei, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berjanji untuk membuka kembali Konsulat Jenderal AS di Yerusalem setelah pemerintahan Trump secara kontroversial mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 2018.

“Membuka kembali misi diplomatik AS untuk Palestina adalah “cara penting bagi negara kita untuk terlibat dan memberikan dukungan kepada rakyat Palestina,” kata Blinken pada bulan Mei, ketika ia mengumumkan paket bantuan kepada Palestina saat kunjungannya ke Otoritas Palestina di Ramallah.

Pembukaan kembali konsulat AS dapat melemahkan Perdana Menteri nasionalis Naftali Bennett dan melemahkan pemerintahan lintas-partisannya yang rapuh, menurut para pejabat Israel.

Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kota yang tidak terbagi, status yang tidak diakui secara internasional, sedangkan Palestina mengklaim timur kota itu sebagai ibu kota negara masa depan. (T/R6/P1)

Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda