Washington, MINA – Gedung Putih memaparkan strategi kontra-terorisme baru yang mengakui ada ideologi teroris yang sedang dihadapi Amerika Serikat.
Penasihat Keamanan Nasional John Bolton mengatakan, kepada wartawan di Gedung Putih, Kamis (4/10), “Kita berada dalam perjuangan ideologi. Kita tidak bisa mengatasi ancaman teroris dengan strategi yang biasa,” kata Bolton. Sebagaimana Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA.
“Teroris hari ini lebih cair dan kompleks dari sebelumnya, meskipun kami telah berhasil melakukan serangan skala besar di tanah air sejak 2001, tapi belum cukup mengurangi ancaman teroris,” kata Bolton.
Dia mengatakan rencananya berusaha untuk “membongkar” jaringan militan dan “memutuskan” mereka dari sumber kekuatan mereka sambil mempertahankan tekanan pada organisasi untuk mencegah hadirnya mereka.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Strategi baru ini juga berusaha memprioritaskan “kemampuan non-militer,” termasuk pencegahan perekrutan, dan upaya untuk mendorong kembali propaganda daring,” kata dia.
“Hal ini termasuk meningkatkan keterampilan dan sumber daya masyarakat untuk mengurangi upaya teroris meradikalisasi dan merekrut orang di Amerika Serikat,” katanya.
Saat berbicara kepada wartawan, Bolton juga menyebut Teheran sebagai “bank sentral internasional terorisme” setelah revolusi 1979.
“Iran mendukung berbagai kelompok militan di wilayah itu dan terus menimbulkan ancaman bagi AS dan kepentingan kita,” kata Bolton. (T/R03/P1)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)