Jakarta, MINA – Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO) menyalurkan donasi sebesar Rp100 juta melalui lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue – Committee (MER-C). Bantuan tersebut disalurkan untuk membantu rakyat Palestina yang terdampak agresi Israel.
Penyerahan bantuan dilakukan Ketua ASBISINDO Cahyo Kartiko beserta jajarannya yang diterima Presidium MER-C Faried Thalib di Kantor MER-C di Jakarta Pusat, Rabu (26/5). Tampak hadir anggota Presidium MER-C dr. Arief Rahman, Manajer Operasional MER-C Rima Manzanaris, dan relawan MER-C Luly Agiel.
Ketua ASBISINDO Cahyo Kartiko mengatakan, bantuan sebesar Rp100 juta tersebut terkumpul dari anggota ASBISINDO di seluruh Indonesia. Bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap penderitaan yang dirasakan oleh bangsa Palestina.
“Kami ikut bersama-sama merasakan penderitaan saudara-saudara kita di Palestina, dan kami ingin membantu meringankan beban semampu kami. Dan yang bisa kami lakukan adalah melakukan penggalangan donasi dari BPRS seluruh Indonesia yang mana jumlahnya ada 163,” ujar Cahyo.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
“Kami berharap dengan bantuan ini bisa meringankan beban yang ada di Palestina,” sambungnya.
Menurut Cahyo, bantuan dari anggota BPRS tidak hanya melalui MER-C, tetapi juga melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT). “Ini amanah teman-teman, kami pengurus di BPRS menjadi koordinator menggalang donasi, tapi ada juga yang berasal dari kas asosiasi,” ujarnya.
Ia menegaskan, pengelolaan bantuan tersebut sepenuhnya diserahkan kepada MER-C. “Kami serahkan saja kepada MER-C, apakah nanti untuk kebutuhan medis, atau pun kebutuhan lainnya, kami serahkan mana yang jadi prioritas,” tuturnya.
Sementara itu, anggota Presidium MER-C dr. Arief Rahman menjelaskan, kebutuhan mendesak bagi warga Palestina adalah alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan. Menurut dia, sebelum RS Indonesia berdiri, jumlah dokter yang cukup banyak di Palestina tidak setara dengan jumlah alat kesehatan yang tersedia.
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta
Ia juga menjelaskan, bantuan yang datang ke Palestina sering tidak tepat.
“Misalnya ketika sedang musim dingin, seharusnya yang datang baju hangat, malah alat-alat sekolah. Sementara ketika musim sekolah, bantuan yang datang makanan. Kami tidak tahu apakah ini sudah direncanakan. Tapi yang jelas bantuan dari luar Palestina dalam berbagai macam bentuknya,” katanya.
RS Indonesia di Bayt Lahiya, Gaza Utara, Palestina, dibangun atas inisiasi MER-C bersama sukarelawan dari Jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah seluruh Indonesia. RS Indonesia dibangun sejak tahun 2011 dan selesai pada 2015 lalu. (L/R2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru