Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi tegaskan pentingnya sentralitas dan kesatuan ASEAN pada usianya yang ke-50. Menurutnya ASEAN telah berkontribusi pada perdamaian dan kesejahteraan di Asia Tenggara dan dunia.
“ASEAN juga telah menjadi engine of peace, stability and prosperity,” ujar Menlu Retno dalam keynote speech pada ASEAN International Conference bertema Strengthening Cooperation and Inclusiveness yang digelar di Jakarta (19/07/17).
Menlu juga mengatakan ASEAN way yang mengedepankan budaya dialog dan menghindari megaphone diplomacy telah menjauhkan kawasan Asia Tenggara dari konfrontasi. Demikian keterangan pers Kemlu RI.
“Budaya kesetaraan dengan sense of brotherhood dan sisterhood perlu dipelihara. ASEAN konsisten menjadi rule-based organization dengan mengedepankan cara-cara damai dalam hubungan antar negara,” tuturnya.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Menyoal tantangan, Menlu Retno menjelaskan ASEAN harus dapat mengatasi tantangan rivalitas geopolitik, TOC dan ketimpangan kesejahteraan.
Di bidang ekonomi, negara-negara perlu meningkatkan rata-rata pertumbuhan ekonomi ASEAN (4,7%) yang saat ini telah lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi dunia.
ASEAN Economic Community, lanjutnya, merupakan ekonomi terbesar ketiga di Asia dan ketujuh terbesar di dunia. UKM ASEAN telah berkontribusi besar di masa krisis ekonomi dan mampu menyerap antara 51,7%-97,2% total tenaga kerja.
Menlu Retno mengajak agar negara-negara ASEAN agar melanjutkan program reformasi ekonomi untuk menumbuhkan lingkungan ekonomi yang kompetitif.(T/R04/B05)
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)