Manila, MINA – Hong Kong pada Ahad (12/11) menandatangani pakta perdagangan bebas (FTA) dan investasi dengan 10 negara anggota ASEAN.
Seorang pejabat senior mengatakan langkah itu merupakan sikap ‘jelas dan keras’ menentang meningkatnya proteksionisme perdagangan regional.
Perjanjian tersebut menyimpulkan perundingan hampir tiga tahun, diperkirakan mulai berlaku pada 1 Januari, dan bertujuan untuk membawa integrasi akses pasar yang lebih dalam di blok tersebut.
“Dalam menghadapi sentimen proteksionisme di belahan dunia lain, dua perjanjian ini sebenarnya merupakan suara yang keras dan jelas dari kita semua untuk perdagangan yang lebih terbuka dan bebas,” kata Edward Yau, Menteri Perdagangan dan Pembangunan Hong Kong.
Baca Juga: Minuman Cola Gaza ”Bebas Genosida” Hebohkan Inggris
“Hong Kong, sebagai promotor perdagangan bebas dan pendukung sistem perdagangan multilateral berbasis peraturan yang kuat, akan terus menempuh jalur ini, terus melakukan yang terbaik,” ujarnya seperti dikutip dari Channel News Asia.
Total perdagangan barang antara Hong Kong dan ASEAN adalah HK$833 miliar (Rp1.449 triliun) tahun lalu, menurut angka resmi. Total perdagangan jasa adalah HK$121 miliar (Rp216 triliun) pada tahun 2015.
Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN Hong Kong China (AHKCFTA) ditandatangani di sela-sela KTT ASEAN di ibu kota Filipina, Manila.
Itu terjadi setelah para pemimpin yang menghadiri KTT APEC di Vietnam sepakat untuk mengatasi ‘praktik perdagangan yang tidak adil’ dan subsidi yang mendistorsi pasar.
Baca Juga: Demonstran Pro-Palestina di Kanada Bakar Patung Netanyahu
KTT tersebut menawarkan pandangan kontras antara visi kebijakan ‘America First’ dari Presiden Donald Trump dan sebuah konsensus tradisional yang mendukung kesepakatan multinasional yang sekarang ingin diperjuangkan oleh Cina.
Saat Hong Kong menjadi salah satu ekonomi paling bebas dan terbuka di dunia, kesepakatan itu akan mengatur negara-negara ASEAN untuk secara bertahap menghilangkan atau memangkas bea masuk barang dari Hong Kong.
Bidang jasa profesional juga diharapkan dapat diuntungkan dengan meningkatnya arus investasi, tambah Yau. (T/R11/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang