Kuala Lumpur, 28 Rajab 1436/17 Mei 2015 (MINA) – Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak menyatakan, negara-negara di kawasan ASEAN perlu bergabung bekerjasama membahas cara mengatasi masalah yang berurusan dengan nasib pengungsi Rohingya.
Ia menyatakan sikap Malaysia sebagai ketua ASEAN, bahwa hal itu tidak hanya menjadi perhatian para pemimpin ASEAN, tetapi juga para pemimpin regional dan internasional, termasuk Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Perdana Menteri Australia Tony Abbott.
“Kami menghormati prinsip-prinsip ASEAN di mana kita tidak mengganggu urusan internal negara-negara ASEAN lainnya,” kata Najib Tun Razak, seperti dilaporkan The Star, Sabtu (16/5).
Namun menurutnya, ketika masalah tertentu telah menyebar dan mempengaruhi kepemimpinan negara ASEAN lainnya dan mungkin di luar ASEAN, maka perlu dicari solusi melalui forum ASEAN dan bekerja sama dengan pihak lain.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Najib mengatakan Sekjen PBB telah menyuarakan keprihatinan lembaga internasional itu tentang masalah Rohingya melalui telepon kepadanya Sabtu pagi (16/5).
“Saya katakan kepadanya (Ban) itu adalah bencana kemanusiaan yang harus ditangani secara serius oleh semua negara,” katanya.
Ia menambahkan hal tersebut bukan hanya masalah ASEAN, tapi masalah kemanusiaan, isu global yang harus ditangani secara serius oleh semua negara.
Najib mengatakan Malaysia tidak boleh dibebani oleh masalah pengungsi etnis Rohingya, terutama ketika sumber masalah tidak datang dari dalam negeri.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
“Tapi kami sangat simpatik terhadap orang-orang yang mengambang di laut lepas. Banyak yang tewas, termasuk anak-anak dan sebagainya,” katanya.
Oleh karena itu Perdana Menteri telah mengarahkan Menteri Luar Negeri Datuk Seri Anifah Aman untuk menghubungi pemerintah Myanmar dan menyampaikan pesan harapan untuk respon positif dari negara itu.
“Saya berharap mereka akan memberikan respon positif soal pengungsi, karena masalah internal, tapi kami ingin melakukan sesuatu sebelum memburuk,” ujar Najib.
Ia akan bekerja melalui jaringan ASEAN untuk menemukan solusi berharap bahwa pemerintah Myanmar tidak akan menganggap ini sebagai urusan dalam negeri, tapi lihatlah untuk menghindari tragedi kemanusiaan terbesar.
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
“Saat ini, kami sedang bekerjasama dengan pemerintah Myanmar untuk mendapatkan tanggapan mereka,” katanya.
Dalam beberapa hari ke depan, Pimpinan ASEAN akan melihat bagaimana respon Myanmar, dan saat ini ASEAN sedang berhubungan dengan rekan-rekan dari negara lainnya sesame ASEAN, kata Perdana Menteri Najib.
Ketika ditanya apakah PBB akan menawarkan bantuan, Najib mengatakan badan internasional telah menyuarakan keprihatinannya, sementara bantuan dapat diperoleh melalui Badan Tinggi PBB untuk Pengungsi UNHCR. (T/nis/P4).
Mi’raj Isalmic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon