Kuala Lumpur, MINA – Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tidak akan mengirimkan pemantau ke pemilu Myanmar yang dijadwalkan pada 28 Desember.
Keputusan itu menjadi pukulan bagi upaya myanmar/">dewan militer Myanmar yang berkuasa untuk mendapatkan legitimasi internasional. Bernama melaporkan, Selasa (28/10).
Dalam pertemuan ASEAN di Malaysia, para pemimpin blok beranggotakan 11 negara tersebut menyatakan “keprihatinan yang mendalam” atas konflik di Myanmar dan memperingatkan kurangnya kemajuan substantif menuju perdamaian.
Pernyataan tersebut menekankan bahwa penghentian kekerasan dan dialog politik yang inklusif harus mendahului pemilu apa pun, dengan merujuk pada undangan dewan militer kepada negara-negara ASEAN untuk mengirimkan pemantau pemilu.
Baca Juga: Malaysia dan Brasil Dukung Gugatan Afrika Selatan terhadap Genosida Israel di Gaza
Dilansir dari Arakan News Agency (ANA), sumber-sumber diplomatik mengatakan bahwa meskipun ASEAN tidak akan mengerahkan pemantau di bawah benderanya, negara-negara anggota tetap bebas mengirimkan pemantau secara bilateral, yang mencerminkan kurangnya konsensus di dalam blok tersebut mengenai pengiriman misi di bawah bendera ASEAN.
Para analis memperingatkan bahwa keputusan tersebut akan melemahkan legitimasi pemilu.
Analis hubungan internasional Mustafa Izzuddin mengatakan: “Tidak akan ada bukti kredibel yang menunjukkan bahwa pemilu yang bebas dan adil telah diselenggarakan.”
Organisasi hak asasi manusia mengkritik pemilu tersebut, dengan Human Rights Watch menyebutnya sebagai “tipuan”.
Baca Juga: Kashmir Black Day, Dubes Pakistan Serukan Keadilan bagi Rakyat Jammu dan Kashmir
Sementara Amnesty International menuduh dewan militer menggunakan “taktik represif” dan menangkap siapa pun yang kritis terhadap proses pemilu.
Myanmar tetap menjadi anggota ASEAN, tetapi para pemimpin dewan militer telah dilarang menghadiri pertemuan blok tersebut sejak kudeta 2021. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Timor-Leste Resmi Jadi Anggota ke-11 ASEAN: Ini Fakta Penting yang Perlu Diketahui
















Mina Indonesia
Mina Arabic