Kuala Lumpur, MINA – Menteri Luar Negeri negara-negara ASEAN menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah sejak 13 Juni 2025. Dalam pernyataan resmi, mereka menyambut baik tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Iran pada 24 Juni 2025.
“Kami mendesak semua pihak untuk menghormati gencatan senjata dan menghindari eskalasi lebih lanjut dari konflik ini,” demikian pernyataan para Menlu ASEAN di Kuala Lumpur, Jumat (27/6).
Mereka menegaskan pentingnya menyelesaikan perbedaan melalui cara damai dan menghormati kedaulatan serta integritas teritorial sesuai dengan hukum internasional, termasuk Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Para Menteri Luar Negeri ASEAN juga menekankan kewajiban melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil selama konflik bersenjata, sebagaimana diatur dalam hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan.
Baca Juga: Akademisi Kuwait Serukan Boikot Universitas yang Dukung Agresi Israel di Gaza
“Kami mendukung semua upaya yang sedang berlangsung, termasuk yang dipimpin oleh PBB, untuk meredakan ketegangan dan memfasilitasi keterlibatan konstruktif di antara pihak-pihak yang terlibat,” tambah mereka.
Selain menyerukan penghormatan terhadap gencatan senjata, ASEAN juga menegaskan kembali komitmennya untuk memberikan bantuan darurat kepada warga negara ASEAN yang terdampak konflik.
Hal itu sejalan dengan Deklarasi ASEAN tentang Bantuan Konsuler dan Pedoman Pemberian Bantuan Darurat oleh Misi ASEAN di Negara Ketiga dalam situasi krisis. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemenag Siapkan Langkah Strategis Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel