Ramallah, MINA – Anggota Komite Eksekutif PLO Hanan Ashrawi hari Kamis (28/6) bertemu dengan delegasi para mahasiswa sarjana dan pascasarjana dari University of Cambridge, Inggeris, di Kantor Pusat PLO di Ramallah, The Palestine Liberation Organization melaporkan.
Ashrawi mempersilahkan tamu-tamunya melakukan penilaian menyeluruh tentang perkembangan internasional dan regional terbaru, serta sikap Pemerintah AS yang tidak bertanggungjawab dan melanggar hukum mengenai Yerusalem yang diduduki Israel.
Wanita pejabat tinggi Palestina itu juga berbicara tentang langkah-langkah AS yang berbahaya memotong bantuan kepada UNRWA, sementara menolak untuk mengakui perbatasan 1967 dan solusi dua negara.
Ashrawi mengatakan, Amerika Serikat (AS) terlibat aktif dengan pendudukan militer dan kejahatan perang Israel, padahal menyatkan diri sebagai broker perdamaian yang jujur.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“AS juga menjadi mitra kejahatan Israel dalam perbudakan abad ke-21 orang-orang Palestina ini,” katanya.
Ia mendesak keterlibatan internasional dalam konteks pelanggaran Israel yang terus menerus terhadap hukum internasional dan hukum humaniter internasional, khususnya perluasan perusahaan pemukiman ilegal, pembunuhan yang disengaja dan melukai para demonstran Palestina yang tidak bersenjata serta peningkatan penghancuran rumah di dan sekitar Yerusalem yang diduduki.
Dijelaskan, pentingnya keterlibatan untuk melakukan peran yang serius dan efektif dalam bekerja untuk mengakhiri pendudukan militer dan untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Ashrawi juga memberi pengarahan kepada para siswa tentang pertemuan kepemimpinan Palestina dengan Pangeran William dari Inggeris yang mengunjungi Ramallah sehari sebelumnya.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Pertemuan Ashrawi dengan tamu dari Cambridge University, diakhiri dengan sesi tanya jawab yang terfokus pada implikasi solusi satu negara versus solusi dua negara dan keharusan akuntabilitas internasional untuk perilaku ilegal Israel. (T/B05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza