Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ashrawi Bahas Penutupan Misi PLO di Washington dengan Uni Eropa

Zaenal Muttaqin - Kamis, 23 November 2017 - 08:39 WIB

Kamis, 23 November 2017 - 08:39 WIB

126 Views

Anggota Komite Eksekutif PLO Hanan Ashrawi (Foto: File)

ashrawi-PLO-300x200.jpg" alt="" width="300" height="200" /> Anggota Komite Eksekutif PLO Hanan Ashrawi (Foto: File)

Ramallah, MINA – Anggota Komite Eksekutif PLO, Hanan Ashrawi pada hari Rabu (22/11) bertemu dengan perwakilan Uni Eropa ke Tepi Barat, Jalur Gaza dan UNRWA Ralph Tarraf untuk membahas keputusan AS  menutup misi PLO di Washington DC.

Ashrawi dan Tarraf meninjau perkembangan politik dan regional terbaru, termasuk “konsekuensi serius dari kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS) dan kegagalannya untuk memperpanjang pembebasan pembatasan undang-undang pada Delegasi Umum PLO ke Amerika Serikat di Washington DC.

Ashrawi seperti dilaporkan WAFA yang dikutip MINA, menyoroti kondisi yang memburuk di lapangan dan mengutuk pelanggaran terbaru Israel di sekitar Yerusalem dan di wilayah E-1 serta Hebron, khususnya perluasan usaha penyelesaian ilegal, penghancuran rumah, pemindahan orang-orang Palestina dari rumah mereka, dan melanjutkan pencabutan nomor Jerusalem.

Dia mengatakan, Israel menerapkan kebijakan resmi aneksasi dan pembersihan etnis. Dengan pelanggaran mengerikan tersebut, Israel secara konkret mendemonstrasikan penolakannya terhadap dasar-dasar perdamaian, termasuk negasi kenegaraan Palestina dan penciptaan ilegal ‘Israel Raya’.

Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza

Dia mendesak Uni Eropa untuk campur tangan dan melakukan langkah proaktif untuk mengekang pelanggaran hukum dan konvensi internasional Israel yang sistematis dan untuk mengirim sebuah pesan bahwa ada harga sebenarnya yang harus dibayar untuk pelanggarannya.

“Jika negara anggota UE serius untuk mengakhiri pendudukan militer dan mencapai solusi dua negara, mereka harus mengakui negara merdeka Palestina pada batas-batas tahun 1967 dalam waktu dekat,” kata Ashrawi.

Pertemuan tersebut juga berfokus pada pembicaraan persatuan internal Palestina dan langkah-langkah untuk mencapai rekonsiliasi dan menekankan pentingnya memastikan keberhasilan menyelenggarakan pemilihan dan peremajaan sistem politik di Palestina. (T/B05/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Kolom
MINA Preneur
Sosok