Ashrawi: Dunia Harus Hentikan Penjarahan Israel atas Situs Arkeologi Palestina

Ramallah, MINA – Anggota Komite Eksekutif PLO mengatakan, keputusan otoritas pendudukan menyita Deir Samaan dan Dei Qal’a, dua arkeologi penting di daerah Salfit, adalah tindakan penjarahan dan perampasan budaya.

“Ini adalah langkah terakhir dalam skema bertahap namun disengaja Israel yang telah berlanjut selama hampir sepuluh tahun, dengan maksud mencaplok kedua situs ini ke pemukiman ilegal terdekat,” kata wanita tokoh PLO itu, dalam sebuah pernyataan, Ahad (6/9).

Ia juga mengungkapkan, situs bersejarah lainnya, termasuk Sebastia dan Battir Terraces, yang dicatat sebagai situs Warisan Dunia, juga menjadi sasaran baru-baru ini.

“Pencurian sistematis situs arkeologi di seluruh adalah ilegal dan tidak bermoral,” kata Ashrawi.

“Situs-situs ini berdiri sebagai bukti akar dan sejarah masyarakat Palestina yang dalam di tanah kami. Mereka adalah bagian dari sejarah dan identitas kita. Itulah mengapa aneksasi sistematis Israel atas situs-situs bersejarah dan arkeologi adalah tindakan terakhir kekejaman dan agresi,” ujarnya.

“Rezim kolonial Israel berusaha untuk secara sistematis merebut situs , sebagai bagian dari upaya untuk menjajah tanah Palestina dan menggantikan rakyat Palestina,” tambahnya.

Menurut Ashrawi, karena pemerintahan Trump menggunakan bobot politik dan ekonominya untuk memeras imbalan politik internasional bagi Israel, pemerintah Israel mempercepat pencaplokannya secara sistematis dan disengaja atas tanah, sumber daya, dan warisan budaya Palestina.

Dia menekankan bahwa mengabaikan tindakan destruktif ini tidak akan mengurangi dampak strategisnya terhadap hak-hak Palestina.

“Negara dan organisasi internasional, terutama , harus turun tangan untuk mengakhiri perampasan tersebut,” pungkasnya. (T/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.