Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ASHRAWI: PEMBANGUNAN ILEGAL YAHUDI DI PALESTINA SEBAGAI PESAN PERAMPASAN

Rendi Setiawan - Rabu, 1 Oktober 2014 - 10:48 WIB

Rabu, 1 Oktober 2014 - 10:48 WIB

635 Views

Anggota Komite Eksekutif Oraganisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hanan Ashrawi (Foto: PNN)

Ramallah, 6 Dzulhujjah 1435/1 Oktober 2014 (MINA) – Anggota Komite Eksekutif Oraganisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hanan Ashrawi mengatakan, Selasa, pembangunan pemukiman ilegal Israel di wilayah Palestina ini sebagai pesan yang jelas kepada dunia dan untuk rakyat Palestina khususnya, sebagai pesan perampasan.

Dia mengatakan,”Tel Aviv berkomitmen untuk melakukan perampasan daripada perdamaian, perusahaan negara Yahudi yang menangani pemukiman Israel dalam jumlah yang tak terkendali lebih mengarah kepada kegilaan politik yang berbahaya.”Kantor berita Palestina, Wafa melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.

Dalam sebuah pernyataannya, Ashrawi sangat mengecam tindakan militer Israel, ia mengutuk rencana Israel untuk memperluas pemukiman ilegal dengan menyetujui pembangunan 2.561 unit bangunan di pemukiman Givat Hamatos.

Dia juga mengecam perampasan pemukim Israel dari 23 rumah Palestina dan pengusiran paksa warga negara tersebut oleh tentara Israel di Silwan, Selasa pagi.

Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza

“Tindakan tersebut merupakan bagian dari Rencana utama Tel Aviv hingga tahun 2020 mendatang untuk program Yahudisasi serta mengekspos sifat sejati dari pemerintah Israel,” ujar Ashrawi.

Lebih lanjut, Ashrawi mengatakan, mereka berupaya untuk terus membuat fakta di lapangan dengan mengorbankan rakyat Palestina dan tanah mereka, khususnya di Pendudukan Timur Jerusalem.

Dia menambahkan, Israel sengaja melakukan tindak kekerasan terhadap pemukim Palestina untuk mengambil paksa rumah-rumah mereka. Tindakan dan kebijakan tersebut tidak manusiawi, terkutuk dalam istilah terkuat, dan bagian dari kebijakan yang lebih luas dari pembersihan etnis, terutama di Yerusalem, di Area C dan Negev.

Ashrawi juga menuding Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah melakukan kebohongan publik dan memanipulasi fakt-fakta yang ada.

Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir

“Pidato Netanyahu di pertemuan Majlis Umum PBB adalah manipulasi terang-terangan terkait fakta lapangan dan berusaha mengelabui masyarakat melalui kombinasi bahasa kebencian, fitnah dan dalil kebingungan,” kata Ashrawi.

Dia menambahkan,”Di satu sisi ia mencoba menggambarkan dunia ekstrim, penuh kesadisan dan ‘kekuatan jahat’ yang disatukan dengan judul ‘militan Islam’, termasuk Hamas dan Iran, sementara itu, Netanyahu menempatkan Israel di kutub yang berlawanan sebagai kekuatan untuk ‘cahaya, moralitas dan keadilan’.”

“Jelas Netanyahu telah kehilangan kontak dengan kenyataan, khususnya dalam menolak untuk mengakui fakta pendudukan militer Israel sendiri atau tindakan tentara Israel dalam melakukan pembantaian dan kejahatan perang yang telah menjadi program lama dari Tel Aviv,” jelas Ashrawi.

Dia menegaskan, sesungguhnya sumber konflik adalah pendudukan Israel di tanah Arab, khususnya Palestina, dan kekejaman yang sedang berlangsung dan ketidakadilan dilakukan terhadap rakyat Palestina.

Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih

Ashrawi juga menyayangkan kurangnya tindakan dari pihak PBB dalam menangani kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel.

Menurutnya, kurangnya intervensi yang efektif dan akuntabilitas dari pihak PBB telah mendorong Israel untuk melakukan pelanggaran hukum dan kejahatan perang internasional serta menentang masyarakat internasional dalam menggagalkan semua upaya mencapai perdamaian yang adil. (T/P011/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA) 

Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Ribuan Yahudi Israel Serbu Masjid Ibrahimi dan Lakukan Ritual Talmud (foto,: Wafa)
Palestina
Palestina
Palestina
Amerika
Palestina