Ramallah, MINA – Pembatalan KTT Afrika-Israel yang seharusnya berlangsung bulan depan di ibu kota Togo, Lomé, memberi sinyal untuk mengakhiri impunitas Israel. Hal itu disampaikan, anggota Komite Eksekutif Pembebasan Palestina Organisasi (PLO), Hanan Ashrawi, Selasa (12/9).
Ashrawi menyambut baik pembatalan KTT tersebut. Menurutnya keputusan semacam itu “merupakan sikap berprinsip dan menyampaikan pesan kuat bahwa dunia tidak akan memberi Israel tangan bebas menyusup ke benua Afrika dan Amerika Selatan untuk mendapatkan legitimasi atas pendudukannya dan suara di PBB. ”
“Ini adalah harapan kami bahwa itu mengindikasikan sebuah tekad baru dari pemerintah di seluruh dunia untuk mempertanggungjawabkan Israel dan mengakhiri impunitasnya dan penghancuran solusi dua negara yang disengaja dan kesempatan untuk perdamaian,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan Kantor Berita WAFA dan dikutip MINA..
Pejabat PLO tersebut berterima kasih kepada Afrika Selatan, negara-negara Arab-Afrika, termasuk Aljazair, Mauritania, Maroko, dan Tunisia, dan kelompok solidaritas internasional “yang dengan berani menganjurkan pembatalan KTT tersebut dan menolak mengizinkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mendapatkan pijakan di benua Afrika, meneruskan impunitas untuk pendudukan militer dan unilateralisme yang tidak sah dan melanggar hukum internasional yang tidak sah. (T/B05/RS1)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina