Ramallah, MINA – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu lebih berkomitmen untuk melakukan ekspansi permukiman dibandingkan dengan perdamaian. Hal itu diungkapkan anggota Komite Eksekutif PLO Hanan Ashrawi, Kamis (28/9).
Ashrawi menyampaikan itu saat mengomentari pidato Netanyahu pada acara “50 Years of Settlement in Yudea and Samaria” yang diadakan di blok permukiman ilegal Gush Etzion, selatan Tepi Barat.
Menurut Ashrawi, pada pidato itu Netanyahu menyatakan, permukiman ilegal tidak akan dilepaskan untuk membuktikan ketegasannya pada penolakan terhadap undang-undang dan konvensi internasional, resolusi PBB, dan konsensus global.
“Jelas, Netanyahu menunjukkan arogansinya dan menjadikan norma-norma internasional tersebut menjadi sebuah olok-olok,” katanya seperti dilaporkan Wafa yang dikutip MINA.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Ashrawi mengatakan, pidato Netanyahu sangat menandakan bahwa Israel lebih berkomitmen untuk meningkatkan populasi pemukim ekstremis Yahudi dengan mengorbankan penduduk asli Palestina, daripada mematuhi persyaratan utama untuk perdamaian dan keadilan.
Pemerintah Israel berusaha untuk memaksakan ‘Israel Raya’ di seluruh wilayah Palestina yang bersejarah dengan mencaplok seluruh Kota Al-Quds (Yerusalem), menghapus sejarah, narasi dan kehadiran fisik rakyat Palestina, serta menghancurkan kedekatan wilayah dan demografis Tepi Barat (termasuk Kota Al-Quds).
Pejabat PLO itu mendesak masyarakat internasional untuk mengutamakan kepentingan damai dan menekan Israel memperhitungkan penghancuran dasar-dasar solusi dua negara dan perdamaian.
“Akuntabilitas harus mencakup tindakan hukuman dan sanksi sebelum Israel berhasil menghasilkan lebih banyak kekerasan, ekstremisme dan ketidakstabilan,” kata Ashrawi.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Perlu diketahui, Netanyahu sebelumnya mengatakan kepada pemukim, pada acara yang menandai 50 tahun untuk pendudukan Israel di Tepi Barat, termasuk Kota Al-Quds, Jalur Gaza dan Dataran Tinggi Golan Suriah dan permulaan pembangunan permukiman, bahwa tidak akan ada lagi penghapusan permukiman, yang menggambarkan wilayah yang diduduki daerah sebagai “tanah Israel”. (T/B05/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza