Jakarta, 1 Rajab 1436/18 April 2015 (MINA) – Dirjen. Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI, Duta Besar Yuri Thamrin menyatakan, dengan penyelenggaraan KAA, negara-negara Asia-Afrika telah memberikan kontribusi bagi upaya global mempertahankan perdamaian dan keamanan dunia, menghapuskan kemiskinan dan meningkatkan pembangunan berkelanjutan.
Yuri menekankan semangat Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang pertama di Bandung tahun 1955 tetap relevan dan penting, terlepas dari situasi dan tantangan yang berbeda di abad-21 ini.
“Asia dan Afrika merupakan kawasan yang paling dinamis dewasa ini, dengan penduduk yang meliputi 75% dari total jumlah penduduk dunia dan tingkat pertumbuhan domestik (GDP) mencapai 30% dari GDP dunia,” kata Yuri saat memberikan sambutan pembukaan pada Pertemuan tingkat Pejabat Tinggi (Senior Official Meeting/SOM) KAA yang berlangsung di Jakarta, Ahad (19/4) pagi.
Rangkaian pertemuan Peringatan KAA Ke-60 yang digelar di Bandung dan Jakarta, 19-24 April 2015 itu mengangkat tema “Penguatan Kerja Sama Selatan-Selatan Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan dan Perdamaian Dunia”.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Di sisi lain, lanjut Yuri sejumlah tantangan baru muncul di tingkat regional maupun global, termasuk terorisme, perubahan iklim, rasisme, xenophobia, dan intoleransi.
Oleh karena itu, negara-negara Asia-Afrika perlu memperkuat solidaritas dan visi mengenai peningkatan kerja sama di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya.
“Negara-negara Asia Afrika seyogianya mengambil berbagai prakarsa baru, segar, dan praktis, demi kepentingan rakyat di kedua kawasan ini,” tegas Dubes Yuri.
Para Pejabat Tinggi negara-negara Asia Afrika atau Asian-African Senior Officials Meeting (SOM), saat ini sudah mulai melakukan pembahasan untuk tiga rancangan deklarasi akhir, yaitu Pesan Bandung, Kemitraan Strategis Baru Asia-Afrika dan Deklarasi Palestina.(L/R05/P2)
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)