Jakarta, 19 Shafar 1438/19 November 2016 (MINA) – Ketua Dewan Pengurus Bina Antarbudaya, Asmir Agoes menyampaikan, Indonesia memerlukan pemimpin bangsa yang dapat memberikan teladan baik untuk menjadi contoh bagi generasi muda.
“Meningkatnya tekanan dan konflik di berbagai daerah merupakan cerminan bahwa bangsa ini sedang menghadapi melasalah-masalah yang bersumber pada gagalnya pendidikan karakter,” katanya saat memberi sambutan pada Intercultural Seminar bertajuk Indonesian Education for Prosperity and Peace, di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Sabtu (19/11).
Saat ini, tambahnya, dunia tengah menghadapi tantangan besar terkait toleransi dan keberagaman, seperti keberagaman budaya, agama, ketimpangan sosial, politik, dan krisis ekonomi.
“Untuk menuju bangsa yang cerdas budaya dapat dimulai lewat pendidikan karakter dan interkultular pada kalangan muda, yang merupakan generasi harapan bangsa,” ujarnya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Salah satu pendiri Bina Antarbydaya, Irid Agoes menambahkan, untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks dewasa ini, kita perlu kembali fokus dan kritis melihat pendekatan pendidikan di Indonesia agar dapat mewujudkan aspirasi terbentuknya generasi yang memiliki hati nurani, nilai moral, dan prinsip, agar dapat beperan aktif dalam menjadikan dunia yang lebih baik.
“Generasi ini perlu memiliki pemahaman antar budaya dan kemampuan berkomunikasi dengan orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda, sehingga kelak dapat menjadi anggota masyarakat global yang kontributif,” jelasnya.
Hal ini sejalan dengan fungsi pendidikan nasional di Indonesia, dalam UU No. 20 th 2003 Sistem Pendidikan Nasional, yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalan rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab. (L/ima/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun