Istanbul, MINA – Asosiasi Akademisi dan Penulis Negara-Negara Islam (AYBIR) berpusat di Istanbul merilis laporan yang mengeluarkan sikap komunitas seni budaya atas agresi Israel terhadap warga Palestina.
Dalam diskusi panel bertema ‘Sikap Komunitas Seni dan Budaya terhadap Genosida Israel’ di Istanbul, Kamis (4/7), membahas reaksi komunitas budaya dan seni terhadap genosida Israel. Pertemuan dihadiri banyak tokoh terkemuka dari dunia seni dan budaya. Demikian Anadolu Agency melaporkan.
Sutradara film Palestina-Belanda, Hany Abu-Assad mengatakan, dia menghadapi kesulitan bekerja sebelum perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober tahun lalu, tetapi diizinkan bekerja di Hollywood karena dia tidak dianggap sebagai ancaman.
“Ternyata, Zionis Israel yakin mereka dapat mengendalikan situasi. Namun setelah 7 Oktober, mereka menyadari bahwa perjuangan Palestina bukanlah perjuangan yang sia-sia, bukan perjuangan yang sudah mati,” kata Abu-Assad.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
“Sejak mereka merasa bahwa intifada bukan sekadar retorika, tetapi perlawanan yang terus berlanjut, mereka memutuskan untuk menghentikan semua pekerjaan yang saya lakukan di Hollywood. Mereka berkata, Tidak ada warga Palestina yang boleh berbicara tentang Palestina di Hollywood lagi,” kata dia.
“Awalnya saya memang khawatir. Namun, sudah diramalkan bahwa 7 Oktober akan berubah menjadi realitas revolusioner, seperti Revolusi Prancis. Mungkin tidak langsung hari ini, tetapi dalam beberapa dekade mendatang,” imbuhnya.
Dalam pidato pembukaannya, penulis laporan tersebut, Prof. Mustafa Aslan, dari Universitas Sakarya, mengatakan, banyak anggota komunitas budaya dan seni telah menghadapi sanksi karena mengkritik Israel.
“Dalam laporan tersebut, kami mencoba membahas bagaimana seniman yang bekerja di empat bidang seni utama, baik di dunia maupun di Turkiye, mengkritik atau tidak dapat mengkritik sikap genosida Israel,” kata Aslan.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
“Kami menyatukan karya-karya di bidang sastra, musik, sinema, dan seni lainnya,” katanya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis