Gaza, MINA – Asosiasi Jurnalis Palestina mengutuk pasukan pendudukan Israel yang untuk hari kedua berturut-turut pada Selasa dan Rabu (10/5/2023), mencegah awak pers asing memasuki Jalur Gaza melalui pos pemeriksaan Beit Hanoun (Erez) untuk meliput agresi Israel.
Dikutip dari Wafa, Kamis (11/5), Asosiasi mengatakan dalam sebuah pernyataan yang menyebut, upaya pendudukan yang terus mencegah masuknya awak pers asing ke Jalur Gaza adalah upaya yang menyedihkan untuk mengaburkan citra dan menutupi kejahatan pendudukan yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina, yang menyebabkan kematian lebih dari dua puluh orang warga, puluhan perempuan dan anak-anak terluka, serta pengeboman dan teror terhadap rumah warga.
Asosiasi meminta organisasi HAM dan kemanusiaan internasional bergerak cepat dan mendesak untuk menghentikan agresi Israel terhadap rakyat Palestina.
Menurutnya, tindakan Israel adalah praktik sistematis dalam mencegah jurnalis memasuki Jalur Gaza serta membatasi kebebasan kerja jurnalistik, hak jurnalis untuk bergerak dan melakukan perjalanan.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Pesawat tempur pasukan pendudukan Israel pada Selasa dini hari membombardir beberapa rumah di Gaza Selatan yang mengakibatkan sembilan orang syahid, termasuk tiga orang komandan Brigade Al-Quds sayap militer Jihad Islami, dan beberapa orang menderita luka-luka.
Hingga Kamis dini hari, Kontributor MINA di Gaza, Farid Zanzabil Al-Ayubi melaporkan, Israel masih terus melakukan serangan udara ke Gaza. Setidaknya 21 orang Syahid, tujuh di antaranya anak-anak, dan tiga wanita, serta lebih dari 60 orang mengalami luka-luka. (T/B03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)