Jakarta, MINA – Asosiasi Nazhir Indonesia (ANI) melakukan pertemuan dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) yang dalam hal ini diwakili Wakil Ketua BWI, Dr. Ir. Imam Teguh Saptono, MM.
Pertemuan di Kantor BWI Jakarta, Rabu (30/11), ini dilakukan dalam rangka mendapatkan arahan terkait pengembangan organisasi ANI dan membahas langkah-langkah untuk memajukan ekosistem wakaf nasional
Dalam kesempatan ini, Imam Teguh S menyampaikan agar ANI fokus pada pengembangan sumber daya manusia para nazhir.
“Hal ini terkait bahwa anggota ANI adalah personal nazhir, bukan lembaga,” kata Imam.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Untuk itu perlu disusun road map (peta jalan) ANI, dalam konteks program pembinaan para nazhir, penyusunan dan penegakan kode etik serta membangun jejaring dengan stake holder (pengampu kebijakan) di bidang perwakafan.
Saat ini nazhir perorangan jumlahnya sekitar 400 ribuan orang, maka perlu ada organisasi yang menaungi mereka semua untuk memastikan harta benda wakaf dikelola secara benar, benar secara syar’i maupun secara regulasi.
Presiden ANI Imam Nur Azis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wakil Ketua BWI atas arahannya.
“Semua sudah kami catat dan akan kami jadikan bahan dalam rapat kerja ANI yang pertama nanti,” ujar Imam Nur Azis.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Dia menambahkan, semoga dengan makin banyaknya yang memberikan perhatian kepada wakaf ini, maka kesejahteraan dan kemakmuran umat yang ingin kita bangun berbasis wakaf bisa segera diwujudkan.(R/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)