Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asosiasi Parlemen untuk Al-Quds Dukung Perwalian Yordania

Ali Farkhan Tsani - Selasa, 10 Mei 2022 - 03:51 WIB

Selasa, 10 Mei 2022 - 03:51 WIB

13 Views

Istanbul, MINA – Asosiasi Parlemen untuk Al-Quds menegaskan dukungannya terhadap perwalian Hashemite Yordania untuk Masjidil Aqsa dan Yerusalem.

Asosiasi juga mengecam pernyataan Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, tentang kedaulatan Israel atas Masjidil Aqsa.

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan Quds Press, Senin (9/5), Asosiasi yang berbasis di Turki mengatakan pernyataan Bennett mencerminkan niat jahat pendudukan terhadap kota suci, dan melanggar konvensi dan hukum internasional.

Asosiasi tersebut mengirimkan surat kepada Komite Palestina di Parlemen Yordania, dukungannya untuk perwalian Hashemite atas situs-situs suci Islam dan Kristen di kota Yerusalem.

Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza

Surat juga berisi penolakan atas pernyataan pendudukan yang menyangkal peran ini.

Asosiasi juga menyatakan kesiapannya bekerja sama dengan Parlemen Yordania untuk menerapkan hukum internasional di Yerusalem, dan untuk menghadapi rencana pendudukan Israel, yang bertujuan mengubah landmark kota dan karakter historisnya.

Asosiasi Parlemen untuk Al-Quds dibentuk tahun 2015 atas inisiatif anggota parlemen yang mendukung hak Palestina, yang saat ini memiliki keanggotaan sekitar 1.500 anggota parlemen, dari seluruh penjuru dunia.

Asosiasi memiliki keanggotaan pengamat di Persatuan Dewan Negara Anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Uni Parlemen Afrika, Organisasi Global Parlemen, dan Persatuan Parlemen Arab. (T/RS2/R1)

Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Dunia Islam
Palestina
Palestina
Internasional
Dunia Islam