ASRAMA PENGUNGSI DI FRANKFURT DITEMBAKI, PENCARI SUAKA TERLUKA

Sejumlah pengungsi yang kurang beruntung dibandingkan dengan rekan mereka di Schwabisch Gmund, tinggal di kompartemen sempit di bandara lama Berlin, Jerman (Foto: Independent)
Sejumlah pengungsi yang kurang beruntung dibandingkan dengan rekan mereka di Schwabisch Gmund, tinggal di kompartemen sempit di bandara lama Berlin, (Foto: Independent)

Frankfurt, 25 Rabi’ul Awwal 1437/5 Januari 2016 (MINA) – Polisi Jerman mengatakan, Senin (4/1), seorang pengungsi Suriah berusia 23 tahun terluka di pinggiran Kota Frankfurt ketika sejumlah penyerang tak dikenal memberondong beberapa tembakan ke sebuah pemondokan untuk pencari suaka.

Peluru yang ditembakkan pelaku menembus jendela asrama yang terletak Dreieich itu, tempat korban menginap selama ini. Ia dibawa ke rumah sakit terdekat dengan luka ringan dan bisa segera pulang setelah mendapatkan perawatan.

“Ini adalah sebuah serangan yang disengaja yang merupakan bahaya serius terhadap warga pemondokan,” ujar juru bicara jaksa Nina Reininger kepada The Telegraph yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Polisi menolak untuk mengomentari apakah insiden kriminal pada itu dimotivasi oleh sentimen antiimigran dan mengatakan penyelidikan masih berlangsung, demikian laporan Daily Sabah.

Aksi penembakan dengan peluru tajam sebenarnya jarang dijumpai di Jerman, dan hanya sebagian kecil orang yang mengantongi lisensi untuk membawa senjata api.

Terkait dengan insiden di Dreiech, tempat kejadian perkara telah disegel untuk keperluan penyelidikan forensik dan polisi telah memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan.

“Sosok bertopeng menembak dengan senjata genggam sekitar enam atau tujuh kali tembakan di asrama pengungsi,” ungkap seorang saksi asal Suriah, yang juga mengonfirmasi bahwa korban satu negara dengannya.

Secara terpisah, surat kabar Bild melaporkan seorang pengungsi Suriah 25 tahun di Negara Bagian Saxony dipukuli secara brutal oleh penyerang tak dikenal pada Ahad malam, menimbulkan kerusuhan di akomodasi pengungsi di sekitarnya.

Saksi mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa pengungsi memprotes kelalaian dan kegagalan aparat keamanan untuk segera memanggil polisi pada waktu yang tepat setelah serangan itu. Dua pengungsi terluka saat petugas keamanan berusaha untuk meredakan kerusuhan.

Dua insiden ini adalah yang terbaru dalam gelombang kejahatan antiimigran dan antiasing di Jerman. Negara makmur ini telah menjadi tujuan bagi lebih dari satu juta orang, terutama dari negara-negara yang dilanda perang di Timur Tengah, mencari suaka pada 2015.

Pada pertengahan November, pihak berwenang telah mencatat sebanyak 1.610 kejahatan kekerasan terhadap para migran dan pemondokan mereka.

Sementara itu pada Senin, Kantor urusan Kesehatan dan Sosial atau dikenal dengan Lageso dalam singkatan Jerman, yang bertanggung jawab untuk mendaftarkan pengungsi, telah dibuka kembali setelah ditutup selama liburan.

Ratusan orang yang menunggu untuk mendaftar diri meringkuk melawan cuaca dingin di luar kantor Lageso, yang dikritik lamban dan tidak becus dalam merespon arus masuk pengungsi. (T/P022/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Syauqi S

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.