Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asrama Putri di Jatim Ambruk, 1 Santriwati Meninggal dan 11 Luka

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Rudi Hendrik - 1 jam yang lalu

1 jam yang lalu

4 Views

Plang Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Syekh Abdul Qodir Jailani di Situbondo, Jawa Timur. (Gambar: Kemendikbud)

Surabaya, MINA – Musibah menimpa Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Syekh Abdul Qodir Jailani di Situbondo, Jawa Timur. Atap sebuah asrama putri ambruk pada Rabu (29/10) dini hari. Satu santriwati berusia 12 tahun meninggal dunia, dan melukai 11 lainnya.

Wakil Ketua Umum PBNU, KH. Dr. (HC). Zulfa Mustofa, menyampaikan duka cita mendalam.

“Saya atas nama PBNU menyampaikan duka cita atas wafatnya salah seorang santriwati. Semoga almarhumah syahidah karena wafat saat menuntut ilmu,” ujarnya.

Ia menambahkan, musibah ini menambah duka yang belum kering akibat ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, bulan September lalu.

Baca Juga: Sekjen Kemenag Serukan Kolaborasi Akademisi Dunia Islam Hadapi Krisis Global

Kiai Zulfa meminta pemerintah turun tangan membantu perbaikan bangunan pondok pesantren tua agar santri dapat belajar dengan aman. Secara internal, PBNU melalui RMI (Rabithah Ma’ahid Al Islamiyah) terus melakukan monitoring dan pendataan aset pondok pesantren, terutama bangunan fisik.

Kapolres Situbondo, AKBP Rezi Darmawan, menyebut total ada 12 korban. Satu meninggal dunia dan sudah dimakamkan, sementara 11 lainnya dirawat di Puskesmas Besuki, RSUD Besuki, dan RSIA Jatimned. Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab ambruknya asrama dan akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama.

“Saya tidur terlelap, tiba-tiba bangunan ambruk dan saya keluar kamar. Kaki saya terluka parah. Beberapa teman saya juga mengalami luka serius dan langsung dilarikan ke rumah sakit,” ujar Aura Adelia (14), salah satu korban selamat.

PBNU berharap pemerintah dapat memperhatikan kondisi pondok pesantren tua di seluruh Nusantara agar musibah serupa tidak terulang dan santri dapat belajar dengan aman dan nyaman. []

Baca Juga: Banjir Rendam Rel Kereta Api di Semarang, Perjalanan KA Belum Normal

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda