Damaskus, 13 Jumadil Awwal 1438/11 Februari 2017 (MINA) – Presiden Suriah Bashar Al-Assad membantah langsung laporan Amnesty International yang menuduh pihak berwenang di bawah pemerintahannya menggantung 13.000 orang tahanan selama lima tahun di penjara pemerintah Saydnaya dekat ibukota Damaskus.
Dalam wawancara dengan Yahoo News yang diterbitkan pada hari Jumat (10/2) itu, Assad mempertanyakan kredibilitas Amnesty International.
“Itu selalu bias dan dipolitisasi. Dan itu memalukan bagi organisasi tersebut untuk mempublikasikan laporan tanpa sedikit pun bukti,” katanya, demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pada Selasa (7/2) lalu, Amnesty merilis laporan dugaan terjadinya eksekusi massal mengerikan sebesar kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di penjara Saydnaya.
Amnesty mengatakan telah mewawancarai 84 saksi, termasuk mantan penjaga, tahanan dan hakim.
“Itu tidak benar, pasti tidak benar. Kita hidup di era berita palsu,” tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian Kehakiman Suriah telah membantah laporan tersebut dan menyebutnya “benar-benar palsu”.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Menurut Observatorium Suriah untuk HAM yang bermarkas di Inggris, lebih dari 310.000 orang telah tewas di Suriah sejak konflik dimulai pada Maret 2011. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata