
Suriah
Bashar al-Assad (R) bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov di Damaskus pada tanggal 10 Desember 2014 (Foto : Press Tv)" width="300" height="168" /> Presiden Suriah Bashar Al-Assad (R) bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov di Damaskus pada tanggal 10 Desember 2014 (Foto : Press Tv)Damaskus, 18 Shafar 1436/11 Desember 2014 (MINA) Presiden Suriah Bashar Al-Assad telah menyuarakan dukungan bagi upaya Rusia untuk menengahi perdamaian di negara Arab yang dilanda perang.
“Rusia selalu di sisi rakyat Suriah dan memberikan bukti bahwa hak rakyat untuk menentukan nasib sendiri,” kata Assad dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov di Damaskus hari Rabu (10/12)
“Rusia menghormati kedaulatan negara dan hukum internasional,” tambahnya. Press Tv melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.
Dalam pertemuan tersebut Bogdanov mengatakan, Moskow akan terus berdiri di belakang rakyat Suriah dalam perjuangan mereka melawan terorisme
Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza
Dia juga menyatakan, Moskow siap untuk menengahi perundingan perdamaian antara pemerintah Suriah dan oposisi.
“Kami telah mengusulkan agar Suriah datang ke Moskow untuk membahas peluang politik dalam menyelesaikan krisis tersebut,” katanya.
Suriah tengah bergulat dengan krisis mematikan sejak Maret 2011. Kekerasan dipicu oleh kelompok Takfiri yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 200.000 orang, kata laporan tersebut.
Kaum oposisi telah menyita sebagian besar wilayah tanah di Suriah dan Irak, meneror dan membunuh orang-orang dari semua lapisan masyarakat, termasuk Syiah, Sunni, Kurdi, dan Kristen, di wilayah pengendalian mereka.
Baca Juga: Turki Renovasi Bandara Internasional Damaskus yang Rusak Imbas Perang Saudara
Kekuatan Barat dan beberapa sekutu regional mereka terutama Qatar, Arab Saudi, dan Turki dilaporkan mendukung militan. (T/P007/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Arab Saudi Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Putin