Jeddah, MINA – Presiden Suriah Bashar al-Assad tiba di Arab Saudi menghadiri KTT Liga Arab atas undangan resmi dari Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, partisipasi pertama sejak militansi yang didukung asing dimulai di negara itu lebih dari satu dekade lalu.
Assad tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz di kota pelabuhan Laut Merah Jeddah pada Kamis (18/5/2023) untuk menghadiri sesi reguler ke-32 dari blok beranggotakan 22 negara itu keesokan harinya, lapor televisi pemerintah Suriah. Press TV melaporkan.
Kepresidenan Suriah mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 10 Mei bahwa pemimpin berusia 57 tahun itu telah menerima undangan ke KTT Arab 19 Mei di Arab Saudi.
Assad mengatakan, KTT itu “akan meningkatkan aksi bersama Arab untuk mencapai aspirasi rakyat Arab,” tambah pernyataan itu.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Duta Besar Arab Saudi untuk Yordania Nayef bin Bandar al-Sudairi yang menyampaikan undangan tersebut.
Perwakilan pemerintah Arab di Kairo memberikan suara pada 7 Mei untuk mengembalikan Suriah ke Liga Arab setelah skorsing 12 tahun.
Semua 13 dari 22 negara anggota yang menghadiri sesi tersebut mendukung keputusan tersebut. Namun, masih belum ada konsensus Arab tentang normalisasi hubungan dengan Damaskus.
Beberapa pemerintah tidak menghadiri pertemuan tersebut. Di antara yang absen paling menonjol adalah Qatar, yang terus mendukung apa yang disebut kelompok oposisi moderat melawan pemerintah Damaskus yang sedang berkuasa.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Pemungutan suara di ibu kota Mesir dilakukan beberapa hari setelah para diplomat tinggi Arab bertemu di Yordania, membahas peta jalan untuk membawa Suriah kembali ke posisinya saat konflik yang disponsori asing berada pada tahap terakhir.
Keputusan tersebut juga mencakup komitmen untuk dialog berkelanjutan dengan pemerintah Arab untuk secara bertahap mencapai solusi politik atas konflik tersebut, sejalan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254.
Selain itu, Liga Arab membentuk komite komunikasi yang terdiri dari Arab Saudi dan tetangga Suriah Lebanon, Yordania dan Irak untuk menindaklanjuti perkembangan tersebut. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)