Assad: Kemenangan di Aleppo “Langkah Besar” Akhiri Perang Suriah

Ilustrasi: peperangan di . (Gambar: YouTube)

 

Damaskus, 8 Rabi’ul Awwal 1438/8 Desember 2016 (MINA) – Presiden Suriah mengatakan, kemenangan bagi pasukannya di kota Aleppo akan menjadi “langkah besar” untuk mengakhiri perang saudara di negara itu yang sudah lima tahun.

Dalam sebuah wawancara dengan harian Suriah Al-Watan yang diterbitkan Kamis (8/12), Assad mengatakan, mengalahkan oposisi yang terkepung di Aleppo tidak akan mengakhiri konflik Suriah.

“Memang benar bahwa Aleppo akan menjadi kemenangan bagi kami, tapi kita harus realistis – itu bukan berarti akhir dari perang di Suriah,” kata Assad, demikian The New Arab memberitakannya yang dikutip MINA. “Tapi itu akan menjadi langkah besar menuju tujuan ini,” tambahnya.

Dalam tiga pekan ofensif hebat pasukan Pemerintah Suriah telah merebut sekitar 80 persen dari Aleppo timur, benteng bagi kelompok-kelompok oposisi sejak 2012.

Semakin terpojok di dalam kantung wilayah di tenggara kota, faksi oposisi pada Rabu menyerukan gencatan senjata selama lima hari untuk kemanusiaan yang mendesak.

Ketika ditanya tentang kemungkinan gencatan senjata di Aleppo, Assad mengatakan, “Itu praktis tidak ada, tentu saja.”

Dia mengatakan, kerugian oposisi di Aleppo akan berarti transformasi jalannya perang di Suriah dan akan membuat faksi oposisi dan pendukungnya “tidak memiliki kartu yang tersisa untuk bermain”.

Aleppo dulu dikenal sebagai detak jantung dari budaya dan perdagangan di Suriah. Namun, pecahnya kekerasan di sana empat tahun yang lalu membuat kota terbesar kedua di Suriah itu terbagi antara oposisi di timur dan pasukan pemerintah di barat.

Namun, Assad menyebut, perjanjian lokal antara pemerintah dan kelompok oposisi sebagai cara terbaik untuk menyelesaikan konflik yang kompleks di Suriah.

Dia mengatakan, perjanjian ini akan melindungi warga sipil dan infrastruktur Suriah dan memungkinkan mantan oposisi bersenjata untuk kembali ke pangkuan negara.

“Apa lagi yang kita inginkan?” katanya. (T/P001/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)