AS-SEKUTU LUNCURKAN 31 SERANGAN UDARA DI SURIAH DAN IRAK

serangan udara terhadap posisi ISIS di Suriah, Senin 27 April 2015. (Foto: Reuters)" width="300" height="169" /> Pesawat tempur koalisi pimpinan AS meluncurkan lima serangan udara terhadap posisi ISIS di Suriah, Senin 27 April 2015. (Foto: Reuters)

Washington, 9 Rajab 1436/28 April 2015 (MINA) – Pasukan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) menargetkan posisi kelompok ISIS di Suriah dan Irak pada Ahad hingga Senin.

Dalam pernyataan Senin (27/4) di Washington, pejabat militer AS mengatakan, lima serangan udara terhadap kelompok di Suriah dan 26 serangan di Irak, Al Arabiya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.

Empat serangan di Suriah mencapai target di Kobane, menghantam unit taktis ISIS, menghancurkan posisi pejuang dan senapan mesin beratnya.

Pasukan koalisi juga menargetkan delapan posisi pertempuran dengan menembakkan rudal di sekitar Hasakah.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Di Irak, delapan serangan udara di sekitar Fallujah menghancurkan posisi pejuang ISIS, tabung mortir, excavator dan kendaraan, juga menghantam tujuh unit taktis.

Tujuh serangan diluncurkan dekat Bayji menargetkan pejuang, kendaraan, gudang dan sistem mortir, dan menghantam enam unit taktis.

Serangan udara juga menargetkan pejuang ISIS di dekat Al Asad, Mosul, Ramadi dan Tal Afar.

Pekan lalu, Presiden Suriah Bashar Al-Assad mengkritik upaya koalisi pimpinan AS melawan ISIS dengan mengatakan koalisi itu tidak serius.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

“Jika Anda membandingkan jumlah serangan udara yang dilakukan oleh koalisi yang terdiri dari 60 negara, dibandingkan dengan negara kecil kami, Anda akan melihat kami terkadang menyerang sepuluh kali lebih banyak dari koalisi dalam satu hari. Apakah itu serius?” kata Assad dalam sebuah wawancara dengan televisi Perancis, France 2 Television, Senin (20/4), Al Jazeera melaporkan. (T/P001/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata