Taipei, MINA – Standar medis Taiwan sangat diakui oleh masyarakat Taiwan dan internasional, dengan kualitas medis yang sangat baik dan harga yang relatif rendah.
Banyak orang Taiwan yang bekerja atau belajar di luar negeri, rela menghabiskan uang untuk membeli tiket pesawat pulang ke Taiwan khusus demi perawatan medis, karena standar medis di negara itu lebih baik dan harga lebih terjangkau dibandingkan dengan negara lainnya.
Keterangan tertulis Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (TETO) di Jakarta yang diterima MINA, Jumat (10/7), menyatakan bahwa pihak yang berjasa dibalik pencapaian semua ini adalah sistem kesehatan/">Asuransi Kesehatan Nasional Taiwan.
TETO melaporkan, sebanyak 270.000 pekerja migran Indonesia yang bekerja secara legal di Taiwan dan lebih dari 10.000 pelajar Indonesia yang belajar di Taiwan dapat bergabung dengan kesehatan/">asuransi kesehatan nasional Taiwan dan menikmati fasilitas medis tingkat internasional!
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-9] Jalankan Semampunya
“Taiwan telah menerapkan sistem kesehatan/">asuransi kesehatan nasional sejak 1995, merupakan sistem kesehatan/">asuransi kesehatan yang bersifat wajib. Semua orang yang memiliki kewarganegaraan Republic of China (Taiwan) dan memiliki kartu keluarga di Taiwan harus ikut dalam kesehatan/">asuransi kesehatan nasional,” tulis pernyatan TETO.
Selain itu, warga negara asing yang memiliki Resident Visa Taiwan dan memenuhi peraturan terkait, juga harus ikut dalam kesehatan/">asuransi kesehatan nasional Taiwan untuk melindungi hak kesehatan mereka.
Semangat dasar kesehatan/">asuransi kesehatan nasional Taiwan adalah satu untuk semua, semua untuk satu (one for all, all for one).
Sumber utama dari dana kesehatan/">asuransi kesehatan ini berasal dari tiga pihak: tertanggung, pemberi kerja, dan subsidi pemerintah. Jika orang berpenghasilan rendah atau tidak berpenghasilan, pemerintah akan mensubsidi biaya kesehatan/">asuransi kesehatan.
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa
Biaya kesehatan/">asuransi kesehatan nasional yang dibayarkan oleh tertanggung setiap bulan terutama berdasarkan pada gaji bulanan. Semakin tinggi pendapatan, semakin besar biaya kesehatan/">asuransi kesehatan yang dibayarkan setiap bulan.
Untuk para pekerja, kisaran gaji yang ditetapkan oleh kesehatan/">asuransi kesehatan nasional dibagi menjadi 48 tingkat. Gaji bulanan terendah adalah NTD 23.800 (sekitar Rp 12 juta), dan gaji bulanan tertinggi yang di tingkat 48 adalah NTD 182.000 (sekitar Rp 89 juta).
Masyarakat menanggung sendiri 30% dari premi kesehatan/">asuransi kesehatan bulanan, majikan menanggung 60%, dan pemerintah menanggung 10%. Dengan mengambil gaji bulanan tingkat pertama sebesar NTD 23.800 sebagai contoh, masyarakat harus membayar NTD 335 (sekitar Rp 160.000) per bulan, majikan harus membayar NTD 1058 (sekitar Rp 520.000), dan pemerintah Taiwan harus membayar NTD 176 (sekitar Rp 86.000).
Oleh karena itu, di bawah sistem kesehatan/">asuransi kesehatan nasional Taiwan, warga mayoritas yang sebagai penerima gaji dapat memperoleh standar medis kelas dunia dengan biaya yang relatif rendah. Tidak mengherankan bahwa kesehatan/">asuransi kesehatan nasional Taiwan menempati urutan terbaik dalam survey kepuasan dan dukungan publik.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
kesehatan/">Asuransi kesehatan nasional Taiwan memiliki banyak jenis klaim pembayaran. Di banyak negara, kesehatan/">asuransi kesehatan menggunakan tanggungan terbatas, bahkan tidak bisa menanggung untuk obat-obatan dan perawatan gigi, tetapi kesehatan/">asuransi kesehatan nasional Taiwan bisa menanggung.
Biaya rawat jalan umum, operasi, rawat inap dan obat-obatan semuanya ditanggung oleh kesehatan/">asuransi kesehatan nasional. Kenyamanan perawatan medis di Taiwan juga menyenangkan. Lebih dari 90% rumah sakit besar dan klinik kecil di Taiwan adalah rekanan khusus kesehatan/">Asuransi Kesehatan Nasional.
Selama masyarakat memiliki kartu kesehatan/">asuransi kesehatan nasional, mereka dapat memasuki rumah sakit besar atau klinik paling kecil di Taiwan kapan saja dan mendapatkan bantuan medis sesegera mungkin. Di beberapa negara, perlu beberapa minggu atau beberapa bulan untuk menemui dokter maupun melakukan operasi, dimana hal ini jarang terjadi di Taiwan.
Keunggulan lain dari kesehatan/">asuransi kesehatan nasional Taiwan adalah digitalisasi dan cloudisasi dari catatan medis para pasien tersebut. Hasil diagnosis dan nama obat pasien setiap kali mereka pergi berobat akan ditransmisikan ke cloud untuk penyimpanan data, dan sebagai rujukan diagnosis bagi dokter lain kedepannya, untuk menghindari pemborosan sumber daya medis serta efek penolakan obat.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Kali ini, pandemi COVID-19 telah merebak di seluruh dunia. Taiwan melalui Kantor Imigrasi untuk mencatat sejarah perjalanan warga baru-baru ini ke dalam catatan kesehatan/">asuransi kesehatan, sehingga dokter yang berada dimanapun dapat mengetahui apakah pasien pernah masuk keluar dari daerah atau negara berisiko tinggi. Ini adalah salah satu faktor utama Taiwan berhasil mengendalikan pandemi COVID-19.
Menurut survei dari badan InterNations Jerman, Taiwan berada di urutan teratas untuk tahun 2019 dalam daftar negara di dunia yang paling layak huni dan bekerja.
Salah satu alasan utamanya adalah Taiwan memiliki kualitas medis yang baik. Taipei juga menempati peringkat pertama oleh badan ini sebagai kota yang paling cocok untuk bekerja dan layak huni tahun 2020.
Salah satu alasan penyebab Taiwan mendapatkan pengakuan dari masyarakat seluruh dunia diantaranya adalah kemudahan dalam perawatan medis.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Taiwan bersedia bekerja sama dengan negara-negara lain di dunia dalam bidang medis dan berbagi pengalaman untuk memajukan kesehatan/">asuransi kesehatan nasional.
Taiwan juga berharap dapat bertukar pikiran dengan BPJS Indonesia untuk bersama-sama meningkatkan kesehatan warga kedua negara.(AK/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat