Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atasi Pemurtadan Komunitas di Bandung Selenggarakan Ngaji Kristologi

Bahron Ansori - Senin, 4 Desember 2017 - 05:05 WIB

Senin, 4 Desember 2017 - 05:05 WIB

199 Views

Pembicara sedang menyampaikan materi tentang Kristenisasi. [Foto: Bahron Ans./MINA]

Bandung, MINA – Untuk mengetahui bagaimana upaya mengatasi sekaligus menangkal pemurtadan yang dilakukan terhadap umat Islam, maka Abdullah Wasian Foundation (AWF) dan Forum Arimatea bekerjasama mengadakan acara Ngaji Kristologi dengan tema Menjawab Fitnah Misionaris di Masjid Al-Imtiyaaz, Grand Surapati Bandung pada Ahad, (3/12).

Acara yang berlangsung selepas shalat Zuhur berjamaah hingga pukul 17.30 itu menghadirkan empat pembicara antara lain; Ezif M Fahmi dari AWF, Paulus Edy Prayitno seorang muallaf, Iwan Setiawan dari Arimatea dan seorang Kristolog Subandi T Sukoco.

Dalam penyampaiannya, Ezif M Fahmi mengulas tentang peran besar Abdullah Wasian sebagai seorang Kristolog besar yang juga menjadi pengurus Muhammadiyah.

Ia menambahkan, AWF adalah salah satu upaya untuk melanjutkan perjuangan Abdullah Wasian dalam menangkal setiap gerakan pemurtadan.

Baca Juga: Ulama Palestina Ungkap Tiga Alasan Warga Gaza Bertahan Meski Terus Dibombardir

“Abdullah Wasian adalah Kristolog besar yang pernah dimiliki Indonesia. Darinyalah lahir banyak sekali Kristolog di negeri ini,” jelas Ezif yang membedah buku dengan judul “Kristolog Jago Debat” di depan sekitar 50 an peserta.

Sementara itu, Paulus Edy Prayitno menyampaikan tema tentang pentingnya para ustad, ulama dan juga santri mempelajari Kristologi. Menurutnya, dengan mempelajari Kristologi, para ustad dan ulama dakwahnya bukan lagi kepada orang yang sudah memeluk Islam tapi lebih luas lagi mendakwahi umat non muslim.

“Masih banyak umat Islam yang merasa tidak perlu mempelajari Kristologi. Bahkan ada yang  cenderung phobia, dan merasa cukup dengan keilmuan yang ada,” ucapnya.

Ia menambahkan, tidak sedikit umat Islam yang murtad akibat lemahnya faktor ekonomi dan mahalnya biaya untuk pengobatan.

Baca Juga: Sempat Terganggu, Perjalanan KRL Lintas Bekasi Kembali Normal

“Ekonomi yang lemah dan biaya pengobatan yang masih tinggi merupakan faktor yang paling banyak menjadi penyebab umat Islam pindah agama,” paparnya.

Iwan Setiawan sekjen Arimatea mengatakan, setidaknya di tahun 2003 ada sekitar 7 juta umat Islam yang berhasil di murtadkan. Kuantitas sebanyak itu menurutnya adalah kenyataan yang harus dihadapi oleh umat Islam itu sendiri.

“Itu baru di tahun 2003. Lalu bagaimana di tahun 2017 ini? Arimatea punya data valid tentang 7 juta umat Islam yang dimurtadkan itu,” jelas Iwan yang kini berdomisili di Bali.

Sesi akhir dari acara itu penyampaian materi tentang kajian Kristologi oleh Subandi T Sukoco. Dalam pemaparannya, Subandi mengatakan, umat Islam harus lebih banyak mempelajari ilmu Kristologi sebagai alat untuk mendakwahi umat di luar Islam. (L/RS3/RS2)

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan Ringan hingga Sedang

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Sheikh Mahmoud Anbar: Empat Alasan Operasi Badai Al-Aqsa oleh Pejuang Palestina

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Kolom
Kolom
Indonesia
Kolom