Gaziantep, Turki Tenggara, MINA – Seorang pemuda asal Suriah, Ibrahim Idan, mengaku hidupnya mengalami perubahan besar akibat serangan bom rezim Assad pada tahun 2015.
Ia kehilangan salah satu kakinya dalam serangan bom tersebut.
Hal itu pun menjadi penyebab ia terpaksa meninggalkan rumahnya di Suriah, pindah ke Gaziantep, Turki tenggara. Di sini ia mendapat perawatan. Demikian MEMO yang dikutip MINA pada Ahad (31/10).
Setelah dua tahun menjalani perawatan Idan mulai bermain bola voli duduk atas saran salah satu temannya.
Baca Juga: Bashar Assad Akhir Rezim Suriah yang Berkuasa Separuh Abad
Ia merasa dirinya mampu mempelajari keterampilan permainan dengan sangat cepat, lalu mengajukan diri untuk Tim Bola Voli Duduk Nasional dan terpilih.
Ia sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti Kejuaraan Bola Voli Duduk Eropa 2023 di Turki.
Idan mengaku dirinya selalu tahu bagaimana memandang hidup secara positif.
Menurutnya, yang dibutuhkan orang-orang saat mengalami musibah sepertinya hanya perlu bertahan. Ia mengajak untuk melakukan hal yang positif agar tidak terjebak dalam trauma.
Baca Juga: Nama-nama Perempuan Pejuang Palestina
“Jangan berdiam diri di rumah, keluar melihat kehidupan,” ajaknya.(T/cha/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sosok Abu Mohammed al-Jawlani, Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham