Houston, 7 Jumadil Awwal 1438/5 Februari 2017 (MINA) – Atlet anggar wanita Muslim Amerika Serikat (AS), Ibtihaj Muhammad, turut mengomentari perintah eksekutif Presiden Donald Trump dengan mengatakan bahwa kekuatan terbesar bangsa Amerika berada dalam keragamannya.
Atlet yang meraih medali perunggu untuk negaranya selama Olimpiade Rio 2016 itu mengatakan kepada wartawan AP, sebelumnya dia berharap bahwa negara itu akan menjadi lebih inklusif, tapi sekarang dia berpikir ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sehubungan adanya perintah eksekutif.
Ibtihaj berbicara di karpet merah di pesta ESPN Super Bowl pada Jumat (3/2) malam di kota metropolitan Houston, Texas.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Keberagaman, itulah yang bangsa kita dibangun di atasnya, dan saya berpikir bahwa kita harus ingat setelan kuat kita sebagai sebuah bangsa,” katanya.
Perintah eksekutif Trump yang melarang masuknya pengungsi dari seluruh dunia dan pelancong dari tujuh negara, yaitu Iran, Irak, Suriah, Yaman, Libya, Sudan dan Somalia, berubah membingungkan ketika pada hari Jumat seorang hakim federal memblokir perintah tersebut untuk sementara.
Pemblokiran yang membuat marah Gedung Putih tersebut dinilai oleh Ibtihaj sebagai awal dan rasa optimis bahwa situasi akan membaik.
“Saya berharap bahwa kita bisa bergerak menuju masyarakat yang menerima dan lebih inklusif, tidak hanya di sini (AS), tetapi pada skala global. Saya berpikir bahwa kita bergerak ke arah yang salah sebagai sebuah bangsa, dan saya berharap bahwa kita bekerja menuju ruang yang lebih inklusif dengan segera,” ujarnya. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan