Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ATLIT MUSLIMAH KEMBAR: JILBAB TAK JADI PENGHALANG

Septia Eka Putri - Rabu, 25 Maret 2015 - 22:32 WIB

Rabu, 25 Maret 2015 - 22:32 WIB

1663 Views ㅤ

Karate
Suasana dalam kejuaraan karate Nasional Piala Mendagri XVIII di Banten (Putri/MINA)

Karate.jpg" alt="Karate" width="305" height="203" /> Suasana Kejuaraan Karate Nasional Piala Mendagri XVIII di Banten. (Foto: Putri/MINA)

Banten, 6 Jumadil Akhir 1436/26 Maret 2015 (MINA) – Dua atlit kembar asal Sumatera Barat (Sumbar) Mega Dwi Jayanti dan Megi Dwi Jayanti mengatakan, jilbab tak jadi penghalang bagi seorang Muslimah untuk mengikuti olahraga bela diri tersebut.

“Kami selalu optimis dalam menghadapi setiap pertandingan karate dan jilbab pun selalu kami kenakan,” kata Mega kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di sela Kejuaraan Karate Nasional Piala Mendagri XVIII di Banten, Kamis (26/3).

Mega juga menegaskan, bagi muslimah yang ada di seluruh tanah air mau pun di luar tanah air, melibatkan Allah dalam setiap kegiatan yang diikuti, mintalah perlindungan kepada Allah serta optimis, berusaha dan kerja keras, jangan malu dan ragu mengenakan jilbab.

Sementara Megi optimis sebagai seorang atlit Muslimah dapat meraih prestasi di berbagai kejuaraan olahraga beladiri.

Baca Juga: Muslimah di Era Global: Menjaga Identitas Islam

“Dalam pertandingan ini terkait kualitas lawan yang akan dihadapi pada ajang mendagri ini, kami menilai setiap daerah memiliki kemampuan yang cukup merata. Akan tetapi peluang setiap daerah termasuk Sumbar untuk meraih prestasi terbaik masih terbuka lebar,” ujar Megi.

Mega dan Megi adalah atlit berprestasi asal Sumbar yang berhasil meraih juara bebera kali dalam setiap kejuaraan bela diri Karate. Mega berhasil meraih berbagai prestasi dalam berbagai kejuaraan di antaranya juara 2  Kata Piala Kemerdekaan se-Sumbar 2009.

Dia juga berhasil meraih Juara Ketiga Komite Kejurda Rector Cup UNP 2011, Juara Ketiga Kata Kejurnas Amura 2010, Juara Ketiga Komite Kejurnas Amura 2012, Juara Ketiga Kata Beregu Porda 2012, Juara Pertama Kata Porprov 2012, dan Juara Pertama kata porprov 2014.

Demikian Megi sikembar satu lagi ini juga berhasil meraih juara di berbagai kejuaraan di antaranya Juara Pertama kata O2SN se-Sumatera 2009 Tingkat SMP, Juara Pertama Kata dan Juara Dua Komite Usia Dini Malaysia Smacup2 2009, Juara Dua Kata Perorangan Porprov Sumbar 2012, dan Juara Dua Kata Popnas Riau 2011.

Baca Juga: Muslimah Produktif: Rahasia Mengelola Waktu di Era Digital

Kejuaraan Nasional Karate Piala MENDAGRI merupakan agenda Tahunan Pengurus Besar Federasi Olah Raga Karate Indonesia (PB FORKI). Kejuaraan karate itu merupakan wujud dari pola pembinaan prestasi olahraga Karate Do di Indonesia yang bersifat berjenjang, bertingkat dan berkelanjutan.

PB FORKI meyakini bahwa hanya dengan sistem kompetisi yang demikian ini, atlit-atlit Karate terbaik bangsa Indonesia dapat diperoleh.

Jilbab Standar Internasional

Jilbab standar internasional bagi atlit karate muslimah telah disosialisasikan PB FORKI pada awal technical meeting menjelang Universitas Indonesia Open Karate Championship (UIOKC) 2014 lalu.

Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Bahagia: Kunci Kesuksesan Muslimah di Rumah

Jilbab standar internasional disetujui menyusul pada Asian Games 2006 tim karate putri Iran memboikot Asian Games setelah Federasi Karate Asia (AKF) menolak menyetujui penggunaan jilbab dalam pertandingan.

Juru bicara Federasi Karate Iran saat itu, Jabar Pour Housseini menyatakan memboikot cabang olahraga karate putri karena penutup kepala secara sesuai syariat Islam tidak disetujui AKF.

Akan tetapi WKF pada 1 Januari 2013 menyetujui penggunaan jilbab dalam cabang olahraga karate bagi atlit muslimah.

WKF setelah melakukan riset selama dua tahun melihat ada bahwa kemajuan cabang olahraga karate khususnya di beberapa negara Timur Tengah terutama terlihat pada atlit muslimah.

Baca Juga: Peran Muslimah di Akhir Zaman: Ibadah, Dakwah, dan Keluarga

Selain itu, Presiden WKF saat itu, Antonio Espinos mengatakan cabang olahraga karate merupakan olahraga yang universal, dan menyatukan cara hidup berbagai bangsa tanpa melihat latar belakang agama, politik, sosial, dan ekonomi.(L/P007/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Kesabaran Seorang Istri

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Sosok