Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Audiensi Aktivis Muslim, Ketua DPD: Kampanye LGBT, Jelas Langgar Konstitusi

kurnia - Jumat, 10 November 2023 - 09:43 WIB

Jumat, 10 November 2023 - 09:43 WIB

10 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Sejumlah aktivis dari kalangan umat Islam menggelar audiensi bersama Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti di kediamannya kawasan Kuningan Jakarta Kamis (9/11). Mereka menolak rencana konser grup musik asal Inggris Coldplay akan digelar 15 November 2023 di GBK Senayan Jakarta.

Mereka meyakini grup musik tersebut, akan mengisi pertunjukannya dengan kampanye mendukung LGBTQ, seperti yang sudah dilakukan di beberapa negara dalam konser mereka.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan bahwa sikapnya tetap sama ketika sekitar 5 bulan yang lalu menerima audiensi dari kelompok yang juga menolak konser Coldplay.

“Saat itu, beberapa elemen juga sudah menyampaikan aspirasinya dan saya sudah memberikan pernyataan yang jelas mengenai hal ini,” kata LaNyalla.

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa

Salah satu hal yang ditegaskan LaNyalla adalah Konstitusi Indonesia jelas menolak kampanye paham yang dilarang agama. Karena Pasal 29 UUD 1945 Ayat 1 jelas menyebutkan Indonesia adalah negara yang berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

“Dan agama apapun jelas menolak paham tersebut. Sehingga jika konser ini terbukti diwarnai kampanye LGBTQ, maka pihak penyelenggara, terutama, dapat dipastikan melakukan pelanggaran hukum yang serius, yaitu pelanggaran terhadap Konstitusi,” imbuhnya.

Karena itu, ia sudah menyarankan agar organisasi masyarakat bertemu dengan kementerian terkait dan penyelenggara, agar membuat pakta kesepakatan, bahwa konser Coldplay di Indonesia tidak diwarnai dengan kampanye LGBT.

Karena, lanjut LaNyalla, yang dipersoalkan kampanye LGBTQ-nya, bukan pertunjukkan musiknya. Sehingga penting untuk membangun kesepahaman melalui perjanjian atau semacam pakta bersama dengan penyelenggara atau penanggung jawab kegiatan konser itu.

Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio

LaNyalla pun siap membantu memfasilitasi melalui DPD RI untuk mempertemukan para pihak terkait melalui alat kelengkapan yang ada di DPD RI.

“Nanti saya minta kepada teman-teman yang ada di Badan Akuntabilitas Publik di DPD RI, untuk hari Senin mengagendakan pertemuan para pihak terkait, untuk memastikan bahwa konser tersebut tidak bermuatan kampanye LGBTQ,” demikian LaNyalla.

Sekjen PA 212, Uus Soliudin mengatakan pihaknya sama sekali tidak anti konser musik, tetapi grup musik yang satu ini memang sudah terbukti dan punya track record kampanye LGBTQ dimana-mana.

Sementara Ahmad Yani dari Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT) menambahkan, gerakan LGBT sudah mulai masuk hampir ke seluruh elemen masyarakat di Indonesia. Bahkan, kata Ahmad Yani, mereka mulai mempengaruhi para pengambil kebijakan agar memuluskan agenda mereka melalui peraturan perundang-undangan.

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

“Tentu LGBT ini tak sejalan dengan konstitusi kita. Apalagi Sila Pertama Pancasila, sudah jelas mengatakan bahwa kita merupakan negara yang Berketuhanan Yang Maha Esa,” jelas Ahmad Yani.

Ia pun meminta agar DPD RI melakukan berbagai upaya melalui kewenangan yang dimilikinya untuk melarang konser tersebut.

“Kami menginginkan pertunjukkan ini jangan sampai terjadi. Kami berharap DPD RI untuk menyampaikan hal ini kepada kepolisian, untuk tidak mengeluarkan perizinan terhadap konser yang jelas-jelas bertentangan dengan konstitusi kita itu,” tegas Ahmad Yani.

Senada, juru bicara Granati LGBT, Novel Bamukmin berharap DPD RI dapat menjembatani pihaknya dengan penyelenggara konser, termasuk dari Kemenkopolhukam, Kemenparekraf, dan Mabes Polri, agar ada kesepakatan bersama mengenai hal ini.

Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar

“Kami berharap agar ada nota kesepakatan bahwa di konser tersebut tak ada muatan LGBT. Kami pada Jumat (10/11), akan menggelar aksi ke beberapa instansi tersebut. Selanjutnya, kalau tidak ada respons juga, pada saat konser kami akan menggelar aksi siaga di sekitaran GBK,” tutur Novel.

Pada pertemuan itu, Ketua DPD RI didampingi Staf Khusus Sefdin Syaifudin dan Pengamat Ekonomi-Politik Ichsanuddin Noorsy. Sedangkan sejumlah aktivis Islam hadir diantaranya Sekjen PA 212, UUS Soliudin, Juru Bicara Granati LGBT Novel Bamukmin, KH Nursasi (Tokoh Betawi), Ahmad Yani (Granati LGBT), Endi KH (Granati LGBT), Ginanjar (Granati LGBT), Aziz Yanuar (Pengacara) dan Abdul Halim (Ketua Dewan Dakwah Kota Bogor). (R/R4/P2)

Mi’raj News Agency (MINA

 

Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia