Bangkok – MINA – Penyidik PBB atas hak azasi manusia di Myanmar telah menuduh pemenang Nobel, Aung San Suu Kyi ‘terlibat’ dalam pembantaian muslim Rohingya, kejadian yang menjadi “pertanda genosida”.
Yanghee Lee, ahli hak-hak azasi anak terkemuka yang ditempatkan di pos PBB itu tahun 2014 mengatakan, ada kemungkinan pemimpin de facto Myanmar tersebut, akan segera menghadapi tuntutan-tuntutan terkait dengan genosida atau kejahatan-kejahatan terhadap kemanusiaan, dalam pengadilan internasional.
“Dia tidak bisa tidak bertanggung jawab,” kata Lee kepada Channel 4 News Inggris. “Keterlibatan juga bagian dari tanggung jawab,” katanya.
Tuduhan PBB paling keras terhadap Syu Kyi yang pernah menjadi salah satu pahlawan hak-hak demokrasi saat ini adalah, dia menyangkal atau tidak mengaku terlibat dalam kekejian militer Myanmar terhadap Rohingya di negara bagian Rakhine, termasuk pembunuhan massal, pemerkosaan dan pembakaran anak-anak, yang didokumentasikan secara luas.
Baca Juga: Banjir di Jammu Kashmir Memburuk, Aliran Air Beberapa Sungai di Level Bahaya
“Saya kuatir karena dia memiliki suatu peran model bagi semua orang, termasuk saya, dan dianggap seorang malaikat” kata Lee. (RS1/P1)
Miraj Islamic News Agency/MINA
Baca Juga: Australia Tegaskan Tak Mundur Akui Palestina Meski Ditekan AS dan Israel