Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Australia Akui Palestina, Menlu Kritik Netanyahu Bukan Pemimpin Sejati

Widi Kusnadi Editor : Bahron Ans. - 2 jam yang lalu

2 jam yang lalu

6 Views

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese (foto: wiki)

Canberra, MINA – Menteri Dalam Negeri Australia Tony Burke menilai serangan Netanyahu kepada negaranya tidak mencerminkan kekuatan seorang pemimpin. Hal itu disampaikan Burke setelah pemimpin penjajah Israel mengkritik keputusan Australia yang akan mengakui Palestina pada Sidang Umum PBB September mendatang.

ABC Australia melaporkan, Burke juga menilai langkah Albanese adalah diplomasi yang terbuka dan konsisten. “Dia tidak menyembunyikannya. Dia berbicara langsung, memberi ruang bagi Netanyahu untuk menyampaikan keberatannya secara pribadi,” ujarnya.

“Kekuatan tidak diukur dari seberapa banyak orang yang bisa kamu ledakkan atau seberapa banyak anak yang kamu buat kelaparan,” tegas Burke.

Sebelumnhya, Netanyahu dalam surat resmi bertanggal 17 Agustus menuding kebijakan Australia sebagai tindakan yang menyiramkan bensin ke dalam api antisemitisme dan bentuk penyerahan diri kepada kelompok yang ia sebut ekstremis.

Baca Juga: Ribuan Muslim Pattani Thailand Gelar Aksi Bela Palestina dan Konvoi Darat untuk Gaza

Ia bahkan menyebut Albanese sebagai politikus lemah yang mengkhianati Israel dan meninggalkan komunitas Yahudi Australia.

Ketegangan kian meningkat setelah Australia membatalkan visa Simcha Rothman, politisi sayap kanan Israel yang dikenal ekstrem dan kerap melontarkan ujaran kebencian terhadap warga Palestina, termasuk menyebut anak-anak Palestina sebagai musuh. Rothman dijadwalkan melakukan tur pidato di Australia, namun izin masuknya dicabut beberapa hari sebelum keberangkatan.

Langkah Australia ini menegaskan posisi tegas Canberra dalam mendukung solusi dua negara sebagai jalan keluar konflik Palestina-Israel. Pemerintah Albanese menyatakan bahwa pengakuan terhadap negara Palestina merupakan bagian dari tanggung jawab moral Australia untuk mendukung perdamaian dan keadilan internasional.

Pengakuan terhadap Palestina sebelumnya juga telah diambil oleh sejumlah negara Barat, termasuk Spanyol, Norwegia, dan Irlandia, pada pertengahan 2024. Langkah tersebut dipandang sebagai sinyal kuat bahwa dukungan internasional terhadap kemerdekaan Palestina semakin meluas, meski mendapat penolakan keras dari Israel dan sekutunya. []

Baca Juga: California Dilanda Panas Ekstrem, Risiko Kebakaran Naik

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda