Yerusalem, MINA – Pemerintah Australia secara resmi membuka Kantor Perdagangan dan Pertahanan baru di Yerusalem mulai hari Jumat (12/4).
Kantor baru ini mengikuti keputusan Australia pada Desember 2018 untuk mengakui lingkungan Yahudi di Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Pada saat itu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa ia akan membuka kantor perdagangan dan pertahanan di Israel.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Kantor Perdagangan dan Pertahanan akan bekerja untuk memperkuat hubungan bisnis Australia dengan Israel dalam bidang pertahanan, pendidikan, teknologi tinggi, dan bidang lainnya, serta memfasilitasi pertemuan bisnis, konferensi, dan program pengunjung. Jerusalem Post melaporkan.
Mark Leibler, Ketua Nasional Dewan Urusan Australia, Israel & Yahudi (AIJAC) mengatakan, “Sangat senang pemerintah telah memenuhi janji mereka untuk membuka kantor ini dengan begitu cepat.”
Menurutnya, hal ini menegaskan juga sikap Pemerintah Australia dan pengakuan prinsipil bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel dan telah sejak tahun 1949.
“Kantor ini harus memberikan bentuk konkret dan membantu lebih lanjut mengembangkan ikatan perdagangan yang sudah luas dan saling menguntungkan antara Israel dan Australia,” ujarnya.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Direktur Eksekutif AIJAC, Dr. Colin Rubenstein mengatakan, “Kantor ini menunjukkan komitmen tulus pemerintah terhadap kebijakan yang dinyatakannya tentang Yerusalem dan Israel. Juga akan memberikan dividen nyata yang signifikan bagi ekonomi Australia di sektor pertahanan, teknologi tinggi dan keamanan siber.”
“Karena itu kami berharap dan berharap bahwa kantor ini akan tetap terbuka terlepas dari apapun hasil pemilihan federal 18 Mei,” lanjutnya.
Dia juga berharap Australia kelak dapat memindahkan Kedutaan Besarnya di Israel ke Yerusalem.
“Selain fungsi-fungsi lainnya yang berharga, Kantor Perdagangan dan Pertahanan Australia yang baru di Yerusalem adalah langkah menuju mengakhiri situasi diskriminatif. Untuk itu, kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Australia,” imbuhnya.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Kantor tersebut berlokasi di King George Street di pusat kota Yerusalem. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza