Gaza, MINA – Australia, Kanada dan Selandia Baru mendesak upaya internasional untuk mewujudkan gencatan senjata berkelanjutan dalam konflik Jalur Gaza dan menyuarakan kekhawatiran tentang berkurangnya jalur aman bagi warga sipil di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung.
Perdana menteri ketiga negara tersebut menyatakan keprihatinan mendalam mengenai skala krisis kemanusiaan di Gaza dan risiko yang berkelanjutan terhadap seluruh warga Palestina.
“Jeda kemanusiaan baru-baru ini memungkinkan pembebasan lebih dari 100 sandera dan mendukung peningkatan akses kemanusiaan terhadap warga sipil yang terkena dampak,” kata para pemimpin dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (13/12).
“Kami ingin melihat jeda ini dilanjutkan dan mendukung upaya mendesak internasional menuju gencatan senjata yang berkelanjutan. Hal ini tidak bisa dilakukan secara sepihak,” tambahnya
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Para pemimpin menuntut peningkatan dan keberlanjutan akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan.
“Harga yang harus dibayar jika mengalahkan Hamas adalah penderitaan terus-menerus yang dialami seluruh warga sipil Palestina,” katanya.
Israel membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, memblokade dan melancarkan serangan darat sebagai pembalasan atas serangan lintas batas yang dilakukan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober.
Setidaknya 18.412 warga Palestina telah terbunuh dan 50.100 lainnya terluka dalam serangan brutal Israel, menurut otoritas kesehatan Gaza.(T/R5/P2)
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Mi’raj News Agency (MINA)