Canberra, MINA – Pemerintah Australia memperingatkan warganya pada Selasa (7/7) bahwa mereka dapat menghadapi “penahanan” jika bepergian ke Cina.
Kementerian Luar Negeri Australia mengeluarkan peringatan itu dalam saran perjalanan (travel warning) terbaru yang juga mencatat bahwa pihak berwenang Cina telah menahan orang asing karena diduga “membahayakan keamanan nasional”, demikian dikutip dari Nahar Net.
Pemerintah Australia telah mengatakan kepada warganya untuk menghindari semua perjalanan internasional karena pandemi virus corona.
“Pihak berwenang telah menahan orang asing karena mereka ‘membahayakan keamanan nasional’. Warga Australia mungkin juga berisiko ditahan secara sewenang-wenang,” kata peringatan terbaru itu.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Peringatan itu muncul beberapa hari setelah Kementerian Luar Negeri memperingatkan warga Australia tentang kemungkinan melanggar undang-undang keamanan baru kontroversial yang diberlakukan oleh Cina di Hong Kong.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan dalam tanggapannya, “orang asing di Cina sama sekali tidak perlu khawatir selama mereka mematuhi hukum.”
Juru bicara Kementerian, Zhao Lijian mengatakan kepada wartawan, Cina berharap Australia akan “tetap objektif dan adil dan berbuat lebih banyak untuk memberi manfaat bagi pengembangan hubungan Cina-Australia.”
Ketegangan antara Australia dan mitra dagang terbesarnya itu telah meningkat selama berbulan-bulan. Baru-baru ini berkobar setelah Beijing bereaksi keras terhadap peran utama Canberra dalam seruan untuk menyelidiki asal-usul virus corona.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Beijing kemudian mengenakan tarif pada barang-barang Australia dan memperingatkan wisatawan dan pelajar Cina tentang mengunjungi negara itu karena dugaan pelecehan ras terhadap orang Asia.
Tahun lalu, Cina menangkap penulis Australia-Cina Yang Hengjun, yang didakwa awal tahun ini karena melakukan spionase.
Cina juga telah menangkap dua orang Kanada setelah negara itu menahan seorang eksekutif telekomunikasi Cina Huawei pada akhir 2018.
Pemerintah Kanada mengutuk penangkapan itu sebagai tindakan “sewenang-wenang”. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
Mi’raj News Agency (MINA)