Australia Prihatin Dengan Tragedi Kekerasan di Myanmar

Menteri Luar Negeri . (Foto: News.com.au)

Canberra, MINA – Australia sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, dan krisis kemanusiaan yang ditimbulkan di Myanmar dan Bangladesh.

“Kami meminta pihak berwenang Myanmar untuk menghentikan kekerasan, memberi perlindungan warga sipil, dan membuka akses seluas-luasnya bagi para pekerja kemanusiaan,” ujar Menteri Luar Negeri Julie Bishop, Senin (11/9), seperti dalam pernyataan pers yang diterima MINA.

Australia, kata Bishop, memahami beban berat yang dihadapi Bangladesh sebagai akibat konflik di Myanmar. Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan lebih dari 270,000 orang telah menyeberangi perbatasan untuk lari dari kekerasan di Rakhine.

‘Negeri Kanguru’ akan menyediakan bantuan hingga 5 juta dolar Australia untuk membantu menjawab krisis tersebut. “Bantuan kami akan memberi kontribusi untuk makanan penyelamat nyawa yang disediakan untuk 300,000 jiwa,” kata Bishop.

Bantuan Pemerintah Australia di Bangladesh akan disediakan melalui Program Pangan Dunia (WFP) dan Organisasi Migrasi Internasional (IOM). Sementara di Myanmar, Australia akan bekerja dengan gerakan Palang Merah untuk menjangkau mereka yang terdampak oleh konflik.

Total dana bantuan Australia untuk dan masyarakat yang terdampak di Bangladesh menjadi lebih dari 50 juta dolar Australia sejak 2012. (T/R11/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Syauqi S

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.